Jakarta -Indonesia Financial Group (IFG), salah satu Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, terus mendorong PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan seluruh anggota Holding untuk memperkuat tata kelola bisnis dan operasional perusahaan. Hal ini berdasarkan prinsip good corporate governance agar dapat tumbuh sebagai perusahaan yang sehat dan berkelanjutan di masa depan.
Sekretaris perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, IFG menyadari sepenuhnya mandat yang diberikan untuk melakukan perbaikan dan penguatan pada dimensi masa lalu, terutama terhadap praktik bisnis dan operasional perusahaan, sejak didirikan hingga saat ini.
“IFG telah melakukan perbaikan dan penguatan melalui inisiatif untuk memperkuat pengaruh dan daya saing IFG dan anggota Holding di pasar dalam negeri, sekaligus membangun fondasi yang kokoh dalam hal keberlanjutan bisnis yang sehat dan berkelanjutan melalui inovasi yang terukur, model bisnis yang solid, dan pengelolaan manajemen risiko yang tepat,” ujarnya dalam siaran pers Senin (2/9/2024).
Dalam sektor asuransi umum, lanjutnya, IFG mendorong perusahaan-perusahaan seperti Jasindo untuk meningkatkan pangsa pasar bisnis asuransi umum dan menjadi market leader nomor satu di lini bisnis yang menjadi targetnya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengembangkan peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG menjadi mitra manajemen risiko bagi mitra maupun nasabahnya.
Baca juga: LG Indonesia Produksi Perdana Kulkas Bottom Freezer GN-B389FLDM
IFG juga menjamin keunggulan operasional perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi, karena operational excellence merupakan kebutuhan dasar dalam berkompetisi di pasar dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. “Tekad utama kami adalah membawa IFG sebagai konglomerasi keuangan yang memiliki best practices berdasarkan pada tata kelola perusahaan yang prudent, sehat, dan berkelanjutan saat ini dan ke depan,” tambahnya.
Sistha menegaskan, IFG mendukung sepenuhnya upaya pemberantasan korupsi yang sedang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntaskan praktik-praktik masa lalu yang terjadi di Jasindo.
“IFG juga memfokuskan pada perbaikan dan penguatan dalam hal fokus dan model bisnis anggota Holding demi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya dalam melakukan perbaikan dan penguatan tersebut. Seperti yang diketahui, terdapat dua kasus hukum Jasindo di KPK yang telah diproses sebelum tahun 2019,” tukasnya.
Setelah melakukan penyehatan dan pembenaran internal, Jasindo telah melakukan transformasi di seluruh lini bisnis maupun tata kelolanya sejak 2021. IFG mendorong Jasindo untuk lebih fokus pada core bisnis perusahaan, seperti bisnis kargo, properti, engineering, marine hull, kendaraan bermotor, satelit, dan liability, yang berdampak pada pertumbuhan kinerja perusahaan yang positif.
Pada Semester I-2024, Jasindo ternyata telah membukukan kinerja gemilang. Pendapatan premi perusahaan tersebut naik 24,42 persen YoY menjadi Rp1,77 triliun, sementara laba perusahaan meningkat secara signifikan yaitu sebesar 656,42 persen YoY menjadi Rp120,89 miliar dibandingkan periode sebelumnya.
“Kami terus mendorong Jasindo agar dapat tumbuh sehat dengan mengedepankan transparansi dan integritas. Lebih dari itu, Jasindo juga harus hadir untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” pungkasnya. (any)