Jakarta – Usai diserang, terduga teroris pengamanan sekitar Markas Besar (Mabes) Polri, diperketat. Petugas bersenjata lengkap bersiaga. Jarak antara tim satu dengan tim pengaman lain begitu rapat.
Petugas juga berjaga pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), penghubung gedung Mabes Polri. Maklum, sekitar pukul 16.30 WIB, terduga teroris berpakaian serba hitam dengan penutup kepala berwarna biru menerobos barikade kawasan Mabes Polri.
Tidak sekadar masuk, terduga teroris dengan leluasa menodongkan senjata api kepada aparat. Tidak menunggu lama, petugas melumpuhkan terduga teroris diduga kelahiran 1995 berkelamin perempuan tersebut.
Sementara jenazah terduga teroris pelaku penyerangan Mabes Polri tiba di RS Polri Kramat Jati pada pukul 19.40 WIB, menggunakan ambulans tim DVI. Petugas kepolisian memperketat pengamanan RS Polri Kramat Jati dengan membentangkan garis polisi.
Ruang jenazah tempat terduga pelaku teroris itu dijaga ketat aparat kepolisian. Sterilisasi dilakukan sekitar area ruang jenazah menggunakan garis polisi. Pasukan Gegana dan aparat Polres Jakarta Timur juga disiagakan. Belum ada keterangan resmi dari RS Polri atau aparat kepolisian.
Di sisi lain, anggota keluarga jenazah terduga pelaku teror Mabes Polri menyambangi RS Polri Kramat Jati. Kehadiran keluarga itu dikawal petugas kepolisian. Dua anggota keluarga terdiri atas seorang pria dan perempuan usia paruh baya tampak tiba di ruang instalasi forensik RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.40 WIB.
Keduanya menuju bagian administrasi forensik RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pendataan. Tampak pula Kapolsek Ciracas Komisaris Jupriono mendampingi kedua anggota keluarga jenazah terduga penyerang Mabes Polri. (cit)