• Blog
  • Contacts Us
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Instagram
  • My Bookmarks
  • Sample Page
INDOPOS ONLINE
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
INDOPOS ONLINE
No Result
View All Result
Home Nasional

Negara Melawan Krisis Ekonomi

Oleh: Mochtar Mohammad

redaksi - by redaksi -
7 April 2021 11:28
in Headline, Nasional, news
0

Ketua DPR RI Puan Maharani FOTO Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Ketua DPR RI, Puan Maharani mendorong pemerintah bisa mewujudkan peningkatan rasio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan menjadi di atas 30 % dari total kredit.

Sejauh ini rasio kredit perbankan untuk UMKM Indonesia berada di level 18-20 persen. Angka ini jauh di bawah rasio pembiayaan bank terhadap UMKM di negara seperti Singapura (39%), Malaysia (50%), Thailand (51%), Jepang (66%), hingga Korea Selatan (82%). Peningkatan Rasio Kredit UMKM Bisa Selamatkan Ekonomi Bangsa.

Untuk mendorong perbankan nasional non BUMN mengucurkan bantuan pinjaman KUR, maka yang harus dilakukan adalah :

1. Pemerintah harus berani melonggarkan kebijakan Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan. Untuk memberikan kesempatan Perbankan Nasional memberikan bantuan kredit Usaha Rakyat. Ketentuan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang terlalu ketat dan kemampuan yang terbatas akan membuat perbankan sulit menyalurkan kredit.

2. Bagi perbankan Nasional yang kesulitan modal, pemerintah sebaiknya membeli saham bank tersebut secara sementara yang kemudian dapat dibeli kembali dikemudian hari atau disebut buyback.

3. Pemerintah menyiapkan jaminan asuransi kepada Kredit Usaha Rakyat sebesar 1% dari total pinjaman yang diterima oleh masyarakat.
Jaminan ini bisa melalui Jamkrindo atau Askrindo dan juga penjamin swasta lainnya.

4. Penyaluran KUR harus dilakukan berdasarkan zonasi demografi untuk mendapatkan hasil pemerataan pertumbuhan ekonomi.

5. Penempatan Deposito dana pemerintah APBN, APBD (Provinsi, Kota, Kabupaten) yang belum terpakai ke Bank Swasta Nasional yang sudah menggulirkan rasio KUR.

Langkah diatas dirasa dapat lebih efektif dibandingkan langkah pemerintah saat ini yang melakukan stimulasi pemulihan ekonomi sebesar Rp 150 triliyun.

Pemulihan ekonomi seharusnya dapat didasarkan pada penguatan ekonomi kerakyatan.

Menurut data dari Dirjen Disdukcapil Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, terdapat 1.080.165 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten Kota.
Apabila disimulasikan KUR masyarakat dengan bunga rendah secara bergurlir oleh perbankan, yang digulirkan pada setiap RT diseluruh Indonesia, dan sebanyak 10 kepala keluarga di setiap RT per tahun.

Maka dapat diasumsikan akan muncul 10 juta (10.801.650) kepala keluarga penerima bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Apabila setiap kepala Keluarga mendapat bantuan KUR sebesar 10 juta Rupiah, maka total bantuan KUR yang disalurkan akan berjumlah sekitar Rp 108 triliyun (Rp 108.516.500.000.000,-).

Jika diasumsikan pemerintah mampu mendorong Rp 500 triliyun anggaran perbankan untuk program KUR ini, dan pemerintah menyiapkan jaminan asuransi KUR sebesar 1% dari jumlah KUR yakni Rp 50 triliyun.

Maka masyarakat yang terselamatkan perekonomiannya dari program KUR ini sebesar 50 juta kepala keluarga di seluruh Indonesia.

Sebaiknya pemerintah saat ini melakukan refocusing kepada program kerakyatan semacam ini.

Sehingga basis ekonomi akan menguat, daya beli masyarakat akan meningkat, dan pada gilirannya akan menguatkan ekonomi ditingkat nasional.

Seperti yang diuangkapkan Bung Karno dalam Trisakti-nya, Berdaulat dibidang Politik, Berdikari dibidang ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Dalam fokusnya mengkordinir bank-bank Nasional BUMN untuk menelurkan program-program KUR ini, Menteri BUMN harus menjadi lokomotif utama untuk dapat menguatkan struktur perekonomian nasional.

Sehingga fokus-fokus lain selain pemulihan perekonomian nasional harus dapat dipinggirkan terlebih dahulu.

Menteri BUMN yang berlatar belakang pengusaha juga harus menjadi contoh bagi para pengusaha untuk membangkitkan perekonomian nasional yang sedang butuh likuiditas nasional.
Belakangan santer terdengar Menteri BUMN malah punya niat mengkordinir konglomerat nasional untuk bersama sama mengakuisisi klub sepak bola luar negeri asal Inggris.

Presiden harus segera merapikan seluruh jajarannya untuk dapat merumuskan jalan keluar yang paling tepat dari krisis ini.
Presiden Jokowi dapat juga mencontoh format penangan krisis yang dilakukan Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri yang berpengalaman menangani krisis ekonomi tahun 2001-2004 pasca krisis 1998.

Kalau keliru menangani krisis ekonomi ini, bisa saja kabinet Jokowi mengalami krisis ekonomi seperti yang dialami kabinet Soeharto di tahun 1998.

 

H. Mochtar Mohamad Merupakan Mantan Legislatif & Eksekutif Periode 1999-2012

 

 

Tags: m2Mochtar mohammad
Previous Post

Telegram Dicabut, Polri Sebut Butuh Perbaikan

Next Post

Respon Wagub DKI Atas Kritik Rumah Panggung

redaksi -

redaksi -

Related Posts

Megapolitan

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17
Megapolitan

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36
Megapolitan

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55
Megapolitan

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
Megapolitan

LPCK Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru di RUPST 2025

21 Mei 2025 19:37
Megapolitan

Pejabat Bekasi Dijebloskan ke Penjara Atas Dugaan Korupsi Alat Olahraga

15 Mei 2025 21:44
Next Post
Respon Wagub DKI Atas Kritik Rumah Panggung

Respon Wagub DKI Atas Kritik Rumah Panggung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Baru Buka di Pondok Indah Mall 1, Main Asik di Kidzlandia Yuk!

11 Februari 2023 13:30

Pemilu 2024, Novel Siap Menangkan Partai Golkar

17 Januari 2023 16:19

Pameran Indonesia Asean Stationery & Gift Expo Siap Digelar di Jiexpo

5 September 2024 00:00

Dua Parfum Baru dari Braven, Bikin Pria Makin Percaya Diri

16 Juli 2024 17:40
Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

0
23 Orang Terduga Teroris Diamankan Terkait Bom Makassar

Penyidikan di Tingkat Polsek Dihentikan, Begini Kata Mabes Polri

0
Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28

Beritaa Terkini

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
INDOPOS ONLINE

Follow Us

  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com

No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com