Jakarta- Pendirian rumah panggung sebanyak 40 unit di wilayah Kebon Pala, Daerah Melayu, Jakarta Timur memetik kritik. Salah satunya, kritikan itu datang dari beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Wilayah (DPRD) DKI Jakarta yang menilainya project itu tidak efisien hadapi banjir dan dapat memunculkan kecemburuan sosial.
Project itu diketahui menggunakan pendanaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terbuka dengan semuanya saran. Menurut dia kebijakan itu buat mengantisipasi banjir dan diakui dia siap berkomunikasi.
“Kita lihat kritik itu kan masukan tiap pribadi anggota dewan, para peneliti, para ahil. Tiap masyarakat bisa memberi masukan. Silahkan kelak kita dialog berkaitan ide pengurusan banjir seumpama di Kebon Pala, Condet, Kalibata, kami benar-benar terbuka dengan saran,” kata Riza di Balai Kota Jakarta.
Pada prinsipnya, kata Riza, semua yang mereka putuskan bukanlah keputusan sepihak dari Pemerintah provinsi DKI atau cuma Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia akan mendengarkan semua pihak dan banyak pakar.
“Dan kami kupas dengan DPRD, tidak ada putusan sepihak, semuanya bersama DPRD,” ujar Riza.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai ada kapasitas kecemburuan sosial dalam program pendirian rumah pentas di RT 13/RW 04 Daerah Melayu, Jakarta Timur buat menahan banjir. (cuy)