Jakarta – Pemerintahan memiliki target yang tinggi berkaitan ketahanan energi di Tanah Air. Pada tahun 2030, pemerintah mencanangkan tak lagi mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG).
Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai mengikut sidang pleno yang dipegang langsung Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Baca juga: Ada Kendala dengan Pencairan THR, Adukan ke Posko Ini
“Dalam strategi nasional kita targetkan pada tahun 2030 kita tak lagi mengimpor BBM, dan diusahakan tak lagi lakukan impor LPG,” kata Bijakin dalam keterangan persnya.
Menurut Bijakin, pemerintah menyadari kebutuhan energi ke depan semakin meningkat. Oleh karenanya, suplai energi yang ramah lingkungan sedang didorong.
Pemerintahan terus memaksimalkan pendayagunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai bauran energi nasional untuk kurangi emisi.
Baca juga: Anies Ungkap 822 Jiwa Terdampak Kebakaran Taman Sari
Ke arah tahun 2030, sambungnya, pendayagunaan EBT terus diawasi kenaikannya dari yang sekarang ini baru capai 10,5 gigawatt.
“Di 2025 kita usahakan bauran ini dapat capai 38 ribu megawatt. Tulang punggungnya kelak dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), yang dalam perubahannya dari waktu ke waktu semakin ekonomis,” kata dia. (mah)