Jakarta – Kepala Pusat Seismologi Tehnik, Geofisika Prospektif dan Tanda Waktu BMKG, Karunia Triyono menjelaskan, bahwa hilal atau bulan 1 Syawal 1442 Hijriah masih belum terlihat pada 11 Mei 2021.
Dia merinci, data hilal 11 Mei 2021 adalah Tinggi Hilal sekitar di antara -5,61° di Jayapura (Papua) s/d -4,37° di Dermaga Ratu (Jawa Barat). Elongasi sekitar di antara 4,56° di Banda Aceh, Aceh s/d 5,87° di Waris, Papua.
Kemudian, kata dia, usia uulan sekitar di antara -10,54 jam di Merauke, Papua s/d -7,22 jam di Sabang, Aceh. Lag sekitar di antara -20,07 menit di Jayapura, Papua s/d -15,19 menit di Dermaga Ratu, Jawa Barat.
Baca juga: Kemenag Jadwalkan Sidang Isbat Awal Syawal 1442 Hijriah Enam Hari Lagi
Kecerlangan Bulan (Fraksi Iluminasi Bulan) Sabit Tua sekitar di antara 0,16% di Banda Aceh, Aceh s/d 0,26% di Waris. Object Benda Langit yang diduga sebagai hilal ialah Venus, memiliki jarak sudut lebih kecil 5° dari bulan.
“Berdasar data hilal awalnya Syawal 1442 Hijriah di atas, karena status hilal minus (-), karena itu hilal tidak teramati pada tanggal 11 Mei 2021. Artinya, tanggal 12 Mei tetap puasa,” kata Karunia Triyono di Jakarta, Selasa, 11 Mei 2021.
Tetapi, Karunia menjelaskan, hilal akan kelihatan pada 12 Mei 2021 sorenya, dengan tinggi hilal sekitar di antara 4,48° di Merauke, Papua s/d 6.05° di Sabang, Aceh. Elongasi sekitar di antara 5,31° di Merauke, Papua s/d 6,74° di Sabang, Aceh.
Lalu, usia bulan sekitar di antara 13,45 jam di Merauke, Papua s/d 16,78 jam di Sabang, Aceh. Lag sekitar di antara 22,57 menit di Merauke, Papua s/d 29,50 menit di Sabang, Aceh.
Baca juga: Menkes Siapkan Kondisi Terburuk Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Lebaran
Kecerlangan Bulan (Fraksi Iluminasi Bulan) sekitar di antara 0,22% di Merauke, Papua s/d 0,35% di Sabang, Aceh. Object Benda Langit yang bisa diduga sebagai hilal ialah Venus, memiliki jarak pojok lebih kecil 5° dari bulan.
“Sedang pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor hilal kelihatan oleh BMKG dan bila cuaca ceria (khususnya di ufuk Barat), kekuatan sedang – besar hilal kelihatan (teramati),” ucapnya.
Walau pada 12 Mei itu kelihatan hilal, kata ia, bukan memiliki arti tanggal 12 Mei itu 1 Syawalnya. Dan 1 Syawal itu akan jatuh di hari selanjutnya.
“Tanggal 12 Mei kelihatan hilal, karena itu tanggal 13 Mei itu tidak puasa kembali. Maknanya 13 Mei itu 1 Syawal. Akan tetapi, 1 Syawal akan ditetapkan dalam sidang isbat di sore ini hari oleh Kementerian Agama. Kita menanti keputusan Menteri Agama,” katanya. (cuy)