Cianjur – Warga Desa Bojong, Cianjur dicurigai masuk ke dalam aliran sesat. Kini ada beberapa warga yang sudah dilakukan pembinaan bersama Majelis Ulama Indonesia.
“Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja,” Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko.
Menurut dia, pemerintah bersama MUI sudah melakukan pembinaan kepada DJ (50) warga Karangtenga yang menganut aliran sesat. Dan informasi warga yang sudah ikut pengaruh DJ sebanyak sembilan orang.
Baca juga: Perhatian! Mau ke Puncak Bogor Tanpa Surat Antigen Siap-siap Putar Balik
Awalnya, kata dia, pada Senin 17 Mei, dirinya mendapat informasi dari warga. Sebab, warga sudah resah karena melihat warganya yang biasa rajin ke masjid malah sudah tidak berpuasa, dan tidak salat.
“Senin itu juga saya langsung investigasi ke lapangan, saya mengobrol dengan orang yang dimaksud,” katanya.
Baca juga: Jalur Puncak Bogor Lenggang
Bahkan, hasil penelusuran melalui media sosial, Kepala Desa juga menyebut akun media sosial aliran sesat ini menggunakan nama aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis. Kepala desa menjelaskan kronologis awal ia mendapat informasi hari Senin dari warga yang melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa.
Kepala desa menyebut DJ selalu bilang jika salat cukup niat gerakan hanya olahraga, lalu salat Jumat cukup diam di tempat yang sepi bersemedi. DJ mengaku mendapat ilmu aliran tersebut dari seorang berinisial R di Kecamatan Sukaluyu. (cuy)