Bekasi – Delapan kecamatan di wilayah Bekasi disebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat rawan longsor. Itu sebabnya pemerintah daerah telah melakukan pemetaan.
Dari delapan kecamatan itu diantaranya, Kecamatan Bojong Mangu seluas 205 Hektare, Cibarusah 11 hektare, Cikarang Barat 10 hektare, Cikarang Pusat 15 hektare, Cikarang Selatan 15 hektare, Cikarang Utara 5 hektare, Serang Baru 11 hektare, Setu 32 hektare. Dengan demikian, total potensi luas bahaya tanah longsor sebanyak 304 hektare.
Baca juga: Gempa Guncang Melonguane Sulawesi Utara
“Delapan wilayah di Bekasi memiliki kerawanan longsor,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henry Lincoln.
Menurut Lincoln, kejadian bencana di Kabupaten Bekasi sempat terjadi pada tahun 2020. Bencana ekstrem longsor, banjir di beberapa wilayah. “Bencana tahun 2020 itu diakibatkan karena hujan, hingga genangan air membuat tanah bergerak,” katanya.
Baca juga: Total Korban Meninggal Akibat Bencana NTT Mencapai 138 Orang
Makanya, untuk mengantisipasi kejadian terulang, Kabupaten Bekasi sudah mecatat beberapa poin penting dalam pengawasan bahaya tanah longsor ini. Salah satunya, mengimbau warga untuk menanam pohon di pinggir kali dan tanggul. Sehingga menguatkan tanggul dan tidak mengabibatkan lonsgor.
Kemudian, Lincoln juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di kali. Hal itu agar tidak terjadi penyumbatan yang berdampak pada longsor. (ana)