Jakarta – Legislator mendapati kabar kalau Indonesia tidak mendapatkan jatah haji tahun 2021. Alasannya, vaksin COVID-19 yang digunakan masyarakay kebanyakan menggunakan Sinovac yang belum mendapat sertifikat WHO.
Namun, Arab Saudi hanya memperbolehkan negara yang melaksanakan vaksin tersertifikasi WHO. Atas perbedaan itu, Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan tengah berusaha mendatangkan vaksin tersertifikasi WHO.
Jenis vaksin Johnson & Johnson merupakan vaksin yang bisa memberangkatkan jamaah haji Indonesia untuk menunaikan ibadah haji.
“Kami bersama Kemenkes sudah mengusahakan mendapatkan salah satu dari empat vaksin yang diisyaratkan, kita dapatkan Johnson & Johnson,” kata Menteri Agama, Yaqut Cholik Qoumas, Senin 31 Mei 2021.
Yaqut menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan tengah berupaya mendatangkan vaksin Johnson&johnson. Dia pun berharap upaya ini bisa berbuah manis.
“Kita terus ikhtiar bersama Kemenkes sudah mendapatkan komitmen untuk bisa mendapatkan vaksin untuk jemaah haji,” ujarnya.
Yaqut mengakui, sampai dengan saat ini, Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian penyelenggaraan Haji 2021. Makanya, Menag akan melakukan komunikasi dengan presiden agar bisa segera mengambil langkah yang paling pas terkait dengan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. (cuy)