Bekasi – Layanan kependudukan di Bekasi diretas para hacker. Hal ini baru diketahui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi pada 2 Juni 2021. Akibatnya, layanan kependudukan untuk sementara dialihkan ke Whatsapp hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
“Kami sudah laporkan ke Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Kapolres Metro Bekasi Kabupaten terkait peretasan ini,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bekasi, Hudaya Rabu 9 Juni 2021.
Baca juga: Petrus Desak KPK Transparan Usut Kasus Aziz Syamsuddin
Menurut Hudaya, tim IT dari pihak Kemendagri sudah menananganinya langsung. Untuk itu, kata dia, layanan kependudukan yang biasa dilakukan secara online untuk sementara dihentikan. “Kita alihkan dulu melalui layanan Whatsapp, ” kata Hudaya.
Dia menjelaskan, usaha peretasan itu sudah diketahui sejak 2 Juni 2021. Dan sore harinya, kata dia, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kemendagri. “Soal sampai kapan waktu penghentian layanan itu menunggu intruksi selanjutnya dari pusat,” imbuhnya.
Baca juga: Kuliah Online Soal KPK di USU Diduga Diretas
Seperti yang diketahui, Lembaga studi CISSReC, setidaknya data yang dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk.
Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang data terbanyak dengan 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060, Subang 1.989.263, dan Kota Bogor 1.303.531 data. (cuy)