Jakarta – Pemerintahan melalui Kementerian BUMN mengumumkan pengangkatan Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo, sebagai Komisaris Khusus PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Keputusan Itu disampaikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan plat merah itu.
Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan, Inalum mengurus aset penting negara di sektor pertambangan, yang memiliki rencana besar di sektor performa dan tindakan korporasi.
“Dengan mengutamakan keharmonisan dengan lintasi stakeholder, dan pendayagunaan dan pelindungan lingkungan hidup secara terus-menerus,” kata Erick Thohir dalam keterangan resminya.
Baca juga: Letjen Ganip Warsito Resmi Menjadi Kepala BNPB
Doni Monardo diketahui terakhir menjabat sebagai Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan tugas Pengatasan COVID-19. Bulan Dan Maret lalu dianugerahkan gelar doktor honoris causa oleh IPB atas pengabdian dan jasanya dalam pengamanan lingkungan.
Erick mengaku keutamaan peranan Doni Monardo. Terutama pengalaman, kekuatan, jaringan, dan prestasinya tidak disangsikan kembali, di mana aksinya juga terdaftar dari Aceh sampai Papua, rekondisi wilayah saluran sungai Citarum, penghijauan di Sulawesi Selatan, sampai paling akhir dalam memitigasi wabah COVID-19.
“Beliau memprioritaskan diskusi dan kerjasama lintasi stakeholder untuk menangani permasalahan, dan capai perkembangan,” kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir Rombak Jabatan Direksi Pertamina
Seperti yang diketahui, Doni Monardo adalah sosok mantan pejabat tinggi negara, yang diangkat sebagai Komisaris Khusus BUMN dalam beberapa minggu akhir-akhir ini. Pengangkatan Doni ini terjadi sesudah Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, diangkat sebagai Komisaris Khusus PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 28 Mei 2021 kemarin.
Bambang P. Brodjonegoro sendiri sebagai bekas Menteri Penelitian dan Tehnologi/Kepala Tubuh Penelitian dan Pengembangan Nasional (BRIN), dan bekas Menteri Rencana Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Sebagai informasi Inalum sendiri adalah holding BUMN industri pertambangan dengan anggota PT Freeport Indonesia, PT ANTAM Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk. dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk. (cuy)