Jakarta – Di tengah pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tumbuh pesat sebesar 10,91 persen secara year on year (YoY) di Q2-2021. Dalam kuartal dua, Pemprov DKI Jakarta mampu menyelamatkan ekonomi DKI Jakarta.
Padahal, dalam empat tahun ke belakang pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta minus. “Alhamdulilah, atas kerja keras kita bersama, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada Q2-2021 nilainya positif dan tumbuh dobel digit secara YoY, yakni 10,91 persen,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati.
Sri menjelaskan, tingginya pertumbuhan ekonomi ini dilatarbelakangi berbagai peristiwa. Seperti momen Idul Fitri, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13. Ditambah relaksasi perpajakan kendaraan bermotor (PPnBM) pada Maret 2021.
Baca juga: Keterisian Tempat Tidur di RS Jakarta Turun
Seperti yang diketahui, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku DKI Jakarta pada Q2-2021 sebesar Rp721,5 triliun. Pada PDRB berdasarkan lapangan usaha, industri pengolahan penyumbang sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,54 persen.
Kemudian, bidang perdagangan sebesar 2,01 persen, industri penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 1,59 persen, industri transportasi dan pergudangan sebesar 1,25 persen dan lain-lain sebesar 3,51 persen.
Baca juga: Gerakan Vaksinasi Merdeka Sasar 642 Warga Jakarta Utara
Sementara, pada PDRB menurut pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) menjadi penyumbang tertinggi untuk pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, dengan kontribusi sebesar 5,14 persen. Sementara, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah berkontribusi sebesar 3,01 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto berkontribusi sebesar 2,05 persen dan lainnya sebesar 0,71 persen.
“PKRT tumbuh cukup tinggi di kuartal kedua 2021 karena didorong fenomena jumlah pelanggan listrik untuk rumah tangga tumbuh positif, jumlah pengunjung rekreasi meningkat dan konsumsi internet rumah tangga untuk Pendidikan dan pekerjaan meningkat. Hal ini seiring dengan adanya kebijakan Bekerja Dari Rumah (WFH) dan Sekolah Dari Rumah (SFH),” ujarnya. (cuy)