Jakarta – Sampah plastik hingga kini masih menjadi persoalan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019 menyebutkan bahwa timbunan sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 15% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Salah satu penyelesaian masalah persampahan adalah model ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bisnis, dan lingkungan.
Dalam mewujudkan ekonomi sirkular, dibutuhkan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah plastik. Upaya ini turut dilakukan Sinar Mas Land bersama PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk (Chandra Asri) yang berperan aktif untuk mengembangkan aspal dengan campuran sampah plastik.
Penerapan aspal plastik tersebut telah dilakukan di salah satu jalan yang ada di kawasan Barat BSD City. Total area yang telah diaspal seluas 15.518 m2 dimana total sampah plastik yang digunakan sebesar 5,37 ton atau setara dengan 3,58 juta lembar kantong plastik.
Baca juga: Tahun 2020, Pembangunan Trotoar di Jakarta Hanya 4 KM
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi sustainability perusahaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. ”Sebagai bentuk kontribusi secara positif terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan, Sinar Mas Land menyadari perlu adanya langkah-langkah konkret yang dilakukan atas isu perubahan lingkungan dan pelestarian lingkungan. Limbah plastik merupakan salah satu masalah besar yg perlu diselesaikan bersama. Kolaborasi ini akan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur sekaligus menekan laju pertambahan jumlah limbah plastik yang merusak lingkungan,” ujarnya saat Zoom meeting, Selasa (24/08/2021).
Chandra Asri sejak tahun 2018 telah mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik melalui program “Aspal Plastik untuk Indonesia Asri” bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Program ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri mengimplementasikan model ekonomi sirkular. ”Sejalan dengan prinsip kami sebagai Mitra Pertumbuhan, kerja sama dengan Sinar Mas Land menjadi bukti upaya kami untuk terus mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, di Indonesia. Kami percaya bahwa permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah,” kata Edi Rivai, Vice President of Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri.
Pada kegiatan sebelumnya, Chandra Asri sudah mengadakan gelaran aspal dengan campuran sampah plastik di berbagai kota di Indonesia seperti Cilegon, Tegal, dan Semarang bekerja sama dengan pemerintah setempat. Selain itu, Chandra Asri juga bekerja sama dengan institusi pendidikan yaitu Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang. Hingga kini, total gelaran jalan dengan aspal sampah plastik oleh Chandra Asri bersama para mitra adalah sepanjang 42,74 km dan 234,1 ton sampah plastik telah berhasil terkelola melalui kegiatan ini.
Circular Economy Specialist Chandra Asri Nicko Setyabudi mengatakan, pihaknya telah menyerap 234,1 ton kantong plastik yang setara dengan 31,1 juta lembar kantong plastik untuk menghasilkan aspal plastik.
Nicko menargetkan pihaknya dapat meningkatkan implementasi aspal plastik lebih dari dua kali lipat. ”Kami menargetkan dapat mengimplementasikan aspal plastik menjadi 100 kilometer agar dapat menjadi showcase penggunaan kantong plastik daur ulang,” katanya.
Baca juga: Literasi Keuangan bagi Generasi Muda, BCA Hadirkan CELENGAN
Nicko menilai, penggunaan aspal plastik dapat menjadi salah satu rencana aksi nasional dalam pengurangan sampah di laut. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Nicko juga menghitung penggunaan aspal plastik untuk 1 kilometer jalan akan menyerap 1,6 ton atau 1,2 juta lembar kantong plastik. Dengan kata lain, perusahaan menargetkan dapat menyerap 91,61 ton atau 68,71 juta lebar kantong plastik.
Nicko menyampaikan, pihaknya sejauh ini hanya dapat menyerap sampah plastik jenis kantong plastik. Pasalnya, pemerintah sampai saat ini hanya menguji penggunaan sampah plastik dalam pembuatan aspal plastik
Gabriel Andari Kristanto, Ph.D, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjelaskan, gelaran aspal plastik yang dilakukan oleh Chandra Asri dan Sinar Mas Land ini merupakan salah satu aplikasi dari konsep ekonomi sirkular. ”Dalam kegiatan ini, sampah plastik di-upcycle menjadi campuran aspal sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sampah plastik juga menjadi materi dengan daya guna baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal ini tidak hanya menguntungkan bisnis, tapi juga masyarakat dan lingkungan,” tandasnya.
Model aspal dengan campuran sampah plastik merupakan program Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jenis sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik kresek yang umum dipakai sebagai kantong belanja sehari-hari yakni jenis HDPE (High Density Polyethylene). Aspal dengan campuran sampah plastik tersebut sudah mengacu pada studi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dan memiliki peningkatan daya tahan jalan hingga 40 persen.
Dalam program ini, Sinar Mas Land dan Chandra Asri juga bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) untuk penyediaan bahan daur ulang sampah plastik kresek. Model yang digunakan mengandung plastik (cacahan kantong plastik/HDPE) sehingga menghasilkan campuran aspal yang memiliki sifat tahan terhadap deformasi (perubahan bentuk akibat suhu) dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique). (any)