Dunia – Kenekatan pasukan Taliban untuk dapat tembus masuk serang pangkalan pertahanan Pasukan Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) Aliansi Utara di Lembah Panjshir harus dibayarkan dengan nyawa yang tidak sedikit.
Salah satu buktinya, pada gempuran pertama ribuan pasukan Taliban gagal. Bahkan juga, 300 pasukan Taliban bergelimpang menjadi mayat sesudah terjebak dan diserang NRF di Lembah Andarab di Propinsi Baghland.
Baca juga: Taliban Eksekusi Mati Jenderal Intelijen
Presiden Afghanistan sementara, Amrullah Saleh mengatakan, tidak ada seorang juga dari pasukan Taliban yang terjebak di Lembah Andarab, dapat keluar dengan selamat.
“Mereka terjebak di zone penangkapan di Lembah Andarab dan nyaris tidak keluar pada kondisi utuh,” kata Amrullah Saleh dalam pengakuan resminya, Senin 23 Agustus 2021.
Berdasar informasi yang didapat Saleh, beberapa ribu pasukan Taliban diterjunkan kembali untuk menggempur Lembah Andarab supaya bisa masuk ke jantung Lembah Panjshir.
“Taliban sudah kumpulkan pasukan di dekat pintu masuk Panjshir satu hari sesudah mereka terjebak,” kata Saleh.
Sisi lain, kabar baru beredar lebih dari 1.000 pasukan Taliban sekarang pada keadaan berbahaya. Mereka dikabarkan sudah terjebak dalam suatu lembah ke arah Panjshir.
Baca juga: Israel Tembak Mati Pemuda Palestina
Sekarang ini mereka dalam status terkepung dan dicari beberapa ribu pasukan NRF. Tidak hanya hanya itu, beberapa ribu warga disampaikan ikut juga mengepung Taliban. Warga turun tangan mengepung Taliban karena kecewa milisi membawa senjata yang sekarang berkuasa itu lakukan penyanderaan pada wanita dan anak-anak di Andarab.
Taliban kerahkan beberapa ribu pasukan untuk mendobrak pangkalan Pasukan Perlawanan Koalisi Utara di Lembah Panjshir sesudah peringatan yang mereka layangkan ke Ahmad Massoud, untuk menyerah diri tidak digubris.
Pasukan Perlawanan terbentuk sesudah bergabungnya beberapa kelompok. Seperti pasukan militer Afghanistan alias Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang menyingkir dari Ibu-kota Kabul saat kota monumental itu digempur pasukan Taliban.
Lalu dari pasukan detasemen tempur yang dikomandani Yar Muhammad Dostum, putra dari jenderal perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum. Dan tentu saja pasukan Ahmad Massoud. (mah)