Jakarta – Kawasan Jakarta Utara terus mengalami penurunan sehingga terancam tenggelam pada 2050. Apabila tidak segera ditangani, kawasan Muara Baru bakal tenggelam sedalam 4,5 meter.
“Tahun 2020 sudah minus 1 meter di bawah permukaan air laut, kalau tidak melakukan sesuatu bisa saja Muara Baru di tahun 2050 berada minus 4,6 meter,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal seperti dikutif pada YouTube Dinas SDA DKI.
Baca juga: Anies dan Gus Miftah Resmikan Gereja di Jakarta Utara
Bukan hanya Muara Baru, ada juga tujuh kawasan lain yang ada di pesisir Utara Jakarta mendapat ancaman tenggelam, karena berada di bawah permukaan air laut.
“Kamal Muara diprediksi 3 meter di bawah permukaan air laut, Tanjunganom 2,10 meter, Pluit 4,35 meter, Gunung Sahari 2,90 meter, Ancol 1,70 meter, Marunda 1,30, meter dan Cilincing 1 meter,” jelasnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Komika Coki Pardede
Untuk upaya pengendalian banjir rob di pesisir Utara Jakarta sudah dimulai dengan pemetaan tanah tinhul di sepanjang pesisir.
“Penaraan kawasan Mangrove pantai publik dan pembangunan deselerasi air sebagai subtitusi penyedotan air tanah,” jelasnya.
Bahkan, pihak Dinas SDA juga telah berupaya membangun tanggul pantai sebagai bentuk mitigasi kenaikan muka air laut. Bukan hanya itu, sistem polder menjadi pilihan guna membuang air yang tergenang di permukaan yang berada di bawah permukaan air laut. (cuy)