Jakarta : Terdapat indikator kemenangan jika Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani oleh PDI Perjuangan diduetkan pada Pilpres 2024. Hal itu dikatakan Mantan Ketua Umum Laskar Jokowi Mochtar Mohamad.
Menurut dia, saat ini banyak partai diluar PDIP yang ingin menggaet Ganjar untuk dicalonkan pada Pilpres 2024. Ganjar kata Mochtar, berpotensi menarik preferensi pemilih partai yang tidak memiliki calon Presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo diklaim oleh banyak partai menjadi magnet bagi para swing voter.
Nama Puan Maharani kata Mochrar, akan mensolidkan pemilih PDI Perjuangan untuk memilih pasangan Ganjar-Puan, serta kesolidan dan semangat juang untuk memenangkan pasangan ini di tubuh internal PDIP.
Baca juga: Negara Melawan Krisis Ekonomi
“Jasa ayah Puan Maharani, Taufik Kemas menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah sangat terasa.
Ditandai dengan berdirinya Baitul Muslimin serta para tokoh nasional yang belajar mengenai kebangsaan di sebelum era reformasi,” jelas Mochtar.
“Peran Ketua umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi dapat menghindari anggota kabinet untuk nyapres secara prematur,” tambahnya.
Dalam tradisi PDI Perjuangan, lanjut dia, apabila memasangkan pasangan sesame kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan.
“Tradisi tersebut sudah terbukti di Pilkada Sulawesi Utara yang mengusung Olly Dondokembey dan Steven Kandow. Pilkada di Jawa Barat juga menghasilkan beberapa daerah yang berasal dari sesama kader PDI Perjuangan. sepeti Cirebon, Majalengka, Kuningan dan terakhir Pangandaran pada pilkada serentak tahun 2020,” jelasnya.
Baca juga: Kurangi Risiko Diabetes dan Prediabetes Saatnya Ubah Gaya Hidup
Mochtar menilai baik Ganjar maupun Puan sama-sama berasal dari universitas terbaik di Indonesia. “Ganjar merupakan alumni FH UGM dan Puan alumni Fisip UI,” ujar Mochtar. Menurutnya, Ganjar dan Puan sangat berpengalaman di eksekutif maupun legislatif.
Ganjar Pranowo merupakan mantan anggota DPR-RI dan berhasil dalam 2 periode menjadi Gubernur Jawa Tengah. Sementara, Puan Maharani sendiri juga berpengalaman sebagai Menteri Kordinator PMK dan di DPR RI hingga kini mencapai pucuk pimpinan. “Puan dapat mewakili gender kaum perempuan,” ujarnya. (cuy)