• Blog
  • Contacts Us
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Instagram
  • My Bookmarks
  • Sample Page
INDOPOS ONLINE
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
INDOPOS ONLINE
No Result
View All Result
Home Sponsored by

P&G Health Komitmen Perangi Neuropati Diabetik

redaksi - by redaksi -
7 Januari 2022 22:18
in Ekonomi, Headline
0

FOTO Ist

15
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Kebas dan kesemutan merupakan salah satu gejala umum neuropati diabetik atau gangguan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Meski begitu, kondisi ini seringkali tidak disadari sejak awal karena gejalanya yang masih dianggap remeh.

Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November 2021, Procter & Gamble (P&G) Health ingin meningkatkan kesadaran akan gejala neuropati diabetic seperti kebas dan kesemutan yang harus diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin.

Data dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2021 , Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia, dengan jumlah pasien diabetes mencapai 19,5 juta orang dan diproyeksikan masih akan terus meningkat hingga 28,6 juta orang pada tahun 2045.

Baca juga: Cegah Kebakaran Data Center, NeuCentrIX Terapkan Standar Internasional

Dari angka tersebut, hampir 1 dari 5 penderita diabetes menderita neuropati diabetik yang merupakan komplikasi diabetes paling umum dan bisa berdampak signifikan pada pasien, seperti mengalami infeksi berulang, ulkus yang tidak kunjung sembuh hingga amputasi jari dan kaki. Komplikasi yang paling sering muncul akibat neuropati diabetik adalah terjadinya kaki diabetes atau diabetic foot ulcer (DFU).

Dalam rangkaian acara Jakarta Diabetes Meeting (JDM) 2021, PERKENI Jakarta dan P&G Health Indonesia belum lama ini mengadakan webinar awam bertajuk ‘Diabetisi Fit di Era Pandemi’. Dalam webinar ini, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan Sp.PD-KEMD, dokter konsultan endokrinologi, metabolik dan diabetes, memaparkan, neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu. Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik.

”Gejalanya mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka. Ini bisa mengakibatkan luka atau cidera yang dapat berujung pada amputasi,” ujarnya.

Dr. Tri Juli melanjutkan, kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan. ”Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi. Deteksi dini akan membantu pasien mendapatkan penanganan sejak awal, sebelum terjadi kerusakan saraf yang semakin parah. Salah satu cara mengurangi gejala neuropati adalah dengan melakukan latihan fisik atau berolahraga, serta mengkonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu,” katanya.

Senam Neuromove untuk cegah gangguan saraf

Dr. Ade Jeanne Domina L. Tobing, Sp.KO, Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menjelaskan, pentingnya aktivitas fisik dan latihan fisik secara baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Aktivitas sedentary seperti duduk berjam-jam dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular/ penyakit kurang gerak seperti diabetes melitus, kegemukan, tekanan darah tinggi, osteoporosis termasuk gejala neuropati akibat penyakit. Terlebih sejak pandemi dan pembatasan kegiatan sosial, membuat orang semakin jarang bergerak dan cenderung pada gaya hidup sedentary.

Baca juga: The Good Dept Rilis NFT

”Jadi harus ada keseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas/latihan fisik . Salah satu cara untuk mencegah neuropati, perlu melakukan latihan fisik seperti senam Neuromove, yang gerakannya didesain khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf dan meningkatkan fungsi saraf serta otak kanan-kiri, sehingga fungsi kognitif seperti memori, emosi, konsentrasi menjadi lebih baik. Selain mencegah neuropati, Neuromove juga dapat meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot, serta meningkatkan ketahanan jantung –paru dan peredaran darah,” papar Dr. Ade.

Komitmen P&G Health memerangi Neuropati melalui edukasi

P&G Health secara konsisten melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan saraf masyarakat Indonesia melalui berbagai program edukasi berkelanjutan dan berinisiatif bersama Dr. Ade menciptakan senam Neuromove di tahun 2015. Senam ini mengandung gerakan-gerakan dasar senam dan gerakan-gerakan khusus, seperti menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, keseimbangan, dan fokus pada gerakan stretching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera dan mencegah gejala neuropati.

Gerakan senam Neuromove yang berdurasi 30 menit terdiri dari Latihan Pemanasan (aerobik intensitas ringan dan peregangan), Gerakan Inti (aerobik intensitas sedang dengan ketrampilan dan keseimbangan), dan diakiri dengan Latihan Pendinginan.

Selain senam Neuromove, P&G Health juga mendukung sebuah studi bernama studi NENOIN  pada 2018 lalu. Studi ini menunjukkan bahwa gejala neuropati seperti tangan kesemutan dan kebas dapat diredakan hingga 62,9% dalam 3 bulan jika mengkonsumsi kombinasi vitamin neurotropik yang mengkombinasikan antara vitamin B1, vitamin B6 dan B12.

”Sebagai bagian dari upaya untuk terus mengedukasi masyarakat terkait gangguan saraf neuropati, dengan gejala kebas dan kesemutan yang seringkali dianggap remeh, P&G Health melalui Neurobion menginisiasi kampanye #Anti2K atau Anti Kebas dan Kesemutan melalui media sosial. Kami berharap masyarakat akan lebih memahami mengenai gejala ini, tidak lagi meremehkan kebas atau kesemutan yang berulang dan tergerak untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan aktif di masa pandemi ini, dengan melakukan olahraga yang mudah diikuti di rumah. Selain itu, bisa juga mengkonsumsi vitamin B neurotropik bila diperlukan,” ungkap Dr. Yoska Yasahardja, Medical & Technical Affairs Manager P&G Health Indonesia.

Sepanjang bulan November, P&G Health melakukan serangkaian program edukasi bagi masyarakat umum untuk meningkatkan pengetahuan mengenai deteksi dini dan penanganan neuropati. P&G Health melalui Neurobion menginisiasi kampanye #Anti2K atau anti Kebas dan Kesemutan melalui media sosial dan juga mengadakan webinar awam berjudul “Menjadi Diabetesi Fit di Masa Pandemi” baru-baru ini, serta serangkaian kegiatan edukasi awam lainnya. Secara keseluruhan, P&G Health telah mengedukasi lebih dari 1.200 masyarakat umum.

Selain itu, sebagai upaya edukasi bagi dokter dan tenaga kesehatan, P&G Health mengadakan berbagai kegiatan ilmiah seperti World Diabetic Day Symposium yang berskala internasional yang menampilkan pembicara ahli dari berbagai negara, berperan serta dalam beberapa seminar ilmiah berskala nasional di Indonesia, dan telah menjangkau lebih dari 2.700 dokter dan tenaga kesehatan. (any)

Tags: indoposonlineNeuropati DiabetikP&g
Previous Post

YAICI Lanjutkan Edukasi Gizi Memperbaiki Pola Makan Balita Lewat Program G21H

Next Post

Mitratel Dorong Ekosistem Digital

redaksi -

redaksi -

Related Posts

Megapolitan

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17
Megapolitan

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36
Megapolitan

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55
Megapolitan

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
Megapolitan

LPCK Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru di RUPST 2025

21 Mei 2025 19:37
Megapolitan

Pejabat Bekasi Dijebloskan ke Penjara Atas Dugaan Korupsi Alat Olahraga

15 Mei 2025 21:44
Next Post

Mitratel Dorong Ekosistem Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Baru Buka di Pondok Indah Mall 1, Main Asik di Kidzlandia Yuk!

11 Februari 2023 13:30

Pemilu 2024, Novel Siap Menangkan Partai Golkar

17 Januari 2023 16:19

Pameran Indonesia Asean Stationery & Gift Expo Siap Digelar di Jiexpo

5 September 2024 00:00

Dua Parfum Baru dari Braven, Bikin Pria Makin Percaya Diri

16 Juli 2024 17:40
Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

0
23 Orang Terduga Teroris Diamankan Terkait Bom Makassar

Penyidikan di Tingkat Polsek Dihentikan, Begini Kata Mabes Polri

0
Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28

Beritaa Terkini

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
INDOPOS ONLINE

Follow Us

  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com

No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com