Bekasi – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Bekasi menerima kunjungan kerja (Kunker) DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Lawatannya kali ini terkait penguatan bidang tugas dengan Kemitraan Komisi Jum’at 25 Pebruari 2022.
Pemimpin rombongan selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Al Jufri menilai bahwa Kota Bekasi dapat mengelola objek potensi yang ada di Wilayah sangat efisien sehingga bisa menggali potensi lain dimiliki.
“Meskipun Kota Bekasi tidak memiliki objek wisata alam namun dengan adanya penataan perdagangan dan jasa dapat menghasilkan pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Jufri.
Baca juga: Muspida Kota Bekasi Kordinasi Pemberian Vaksin Lansia
Saat ini, Jufri merasa bahwa daerahnya belum mencapai PAD yang maksimal sehingga memerlukan inovasi yang dilakukan oleh Kota Bekasi dalam rangka peningkatan PAD dari Sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
“Kedatangan Kami perlu mengetahui terobosan yg telah dilakukan oleh Pihak Pemkot Bekasi dalam rangka penataan Koperasi hingga mengajak para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk mau berpartisipasi dalam Koperasi,” jelas Jufri.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bekasi, Abdillah Hamka mengatakan, bahwa sejarah tentang UKM binaan dulunya merupakan PKL berkembang kemudian menjadi UMKM dan menjadi anggota koperasi.
Baca juga: Antangin jadi Sponsor Resmi Tim Gresini Racing
“Pembinaan di DISKOP UKM dimulai dari awal hingga akhir, sehingga membuat para pelaku UKM bisa membuat produk yang bisa bersaing dengan produk unggulan lainnya,” ujarnya.
Bergantian pada acara yang sama, Satia memberikan Paparan terkait gambaran Dinas Koperasi dan UKM Kota Bekasi.
“Diskop UKM Kota Bekasi mencatat Sebanyak 1337 jumlah koperasi disini, lalu 2154 jumlah PKL yang terdata, dan Cluster UMKM sebanyak 6.388 yg hampir di dominasi oleh makanan dan minuman ” Jelasnya.
Menurutnya, di masa pandemi ini semua pelaku usaha mengalami kemunduran yang luar biasa oleh sebab itu pada tahun 2020 lalu Pemkot. Bekasi memberikan dana bantuan surplus sebanyak 4.3 milyar tanpa agunan kepada para pelaku Koperasi yang terdampak.
“Kami (DISKOPUKM) juga mendorong digitalisasi dengan bekerja sama dengan ojol seperti gojek, grab, Shopee untuk pendaftaran produk mereka diharapkan dapat membantu pemasaran produk” kataya. (adv/humas)