Jakarta – Banyak pihak mengkhawatirkan terjadinya fenomena generasi yang hilang (lost generation) akibat kurang optimalnya pelayanan pendidikan anak-anak selama musim pandemi. Fenomena lost generation merupakan dampak dari hilangnya kesempatan peserta didik memperoleh pembelajaran yang maksimal (lost learning).
Seperti dikemukakan dalam beberapa survei lembaga dalam dan luar negeri, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan selama pandemi ini dinilai tidak efektif. Survei UNICEF, misalnya, mengatakan bahwa 66 persen peserta didik tidak nyaman dengan PJJ (Juni 2021).
Namun, hal ini tidak berlaku jika orang tua pandai memanfaatkan teknologi. Saat ini, banyak platform pendidikan yang bisa dimanfaatkan. Misanya saja Cakap, salah satu perusahaan edtech terbesar di Indonesia.
Baca juga: Amar Bank Siap Memenuhi Peraturan Modal Inti Rp3 Triliun di 2022
Di tiga tahun kehadirannya, Cakap telah memberikan kontribusi di dunia pendidikan tanah air dengan mencatat pertumbuhan bisnis 300 persen (YoY) pada tahun 2021.
Tomy Yunus, Co-Founder dan CEO Cakap menerangkan, saat ini cakap sudah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta pengguna (siswa). Ini mengalami peningkatan sebanyak lima kali lipat dari tahun sebelumnya.
Dari sisi bisnis, dalam satu tahun terakhir pendanaan yang berhasil dibukukan Cakap terdiri dari pendanaan seri B sebesar 10 juta dolar AS yang dipimpin oleh Centauri dari MDI-KB & Heritas Capital pada kuartal empat 2021, disusul pendanaan Indonesia Impact Fund yang dikelola oleh Mandiri Capital Indonesia.
Pendanaan ini digunakan Cakap untuk meningkatkan kapasitas teknologi dari sisi learning experience, dan memperluas akses pendidikan berkualitas hingga daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Sampai saat ini Cakap telah menjangkau 95 kota di 34 provinsi Indonesia, termasuk daerah terluar seperti Sabang, Sumba, dan Halmahera.
”Geliat pertumbuhan Cakap dalam beberapa tahun terakhir didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah melihat kebutuhan akan pembelajaran jarak jauh yang semakin tinggi. Memasuki tahun 2022, kami semakin optimistis bahwa industri edtech semakin diminati oleh masyarakat melalui fleksibilitas pengalaman belajar, sumber yang berkualitas, dan akses yang mudah,” ujarnya dalam rilisnya, Selasa (26/4/2022).
Pendidikan di Indonesia akan selalu menjadi salah satu target utama dalam pembangunan mengingat 20 perswn APBN didistribusikan pada sektor ini. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: OPPO Ajak #BeriKabarSelagiSempat untuk Jalin Silaturahmi dengan Orang Tersayang
Tujuan ini diinisiasi melalui berbagai program salah satunya adalah pelatihan vokasi. Hal ini sangat selaras dengan salah satu visi dan misi Cakap sebagai solusi pembelajaran untuk memberikan akses pendidikan berkualitas demi meningkatkan kompetensi SDM yang terampil dan siap kerja.
”Komitmen Cakap sebagai solusi pembelajaran dalam pendidikan dan pengembangan karir SDM
Indonesia ditunjukan dari berbagai inisiatif Cakap bersama dengan berbagai partner kami. Cakap melalui program upskill telah sukses memberikan 22 kursus, 3.500 lebih modul dan 920 video pembelajaran bagi penggunanya dalam 2 tahun terakhir. Dikombinasikan dengan lini bisnis kami pada pembelajaran bahasa, Cakap siap membantu misi pemerintah untuk mencetak SDM Indonesia yang berkompetensi
dan berdaya saing global,” tukasnya.
Bersamaan dengan misi ini dan perayaan hari ulang tahunnya yang ke-3, Cakap berhasil menjalin kerjasama dengan lebih dari 13 universitas dan lembaga pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Universitas tersebut diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, UIN Syarif Hidayatullah,
Telkom University, Universitas Universal Batam, hingga lembaga bahasa asing seperti Aki No Sora.
Bentuk kerja sama dengan pihak kampus beragam, mulai dari program magang hingga rekrutmen mitra pengajar bahasa asing. Cakap kini mengampu lebih dari 1.400 mitra pengajar dari seluruh penjuru negeri, termasuk diantaranya dari negara asing seperti Filipina, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Salah satu institusi pendidikan yang menyuplai mitra pengajar adalah Universitas Universal, terutama untuk guru bahasa Mandarin. ”Kerja sama ini sangat menguntungkan, karena membuka kesempatan bagi mahasiswa kami untuk mempraktikkan apa yang selama ini mereka pelajari. Selama dua tahun kami saling mendukung, dan turut senang bisa berkontribusi bagi pertumbuhan Cakap,” kata Rektor Universitas Universal Dr. Aswandy M.T.
Bentuk inisiatif dengan institusi pendidikan lainnya diwujudkan melalui program Cakap Teacher Academy (CTA) yang diluncurkan pada Agustus tahun 2021. Program ini dirancang sebagai solusi platform digital secara menyeluruh untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran digital melalui pelatihan bersertifikat. Lulusan dari Cakap Teacher Academy mendapatkan kesempatan untuk direkrut menjadi pengajar Cakap, juga memberikan kesempatan untuk komunitas lokal memperoleh pendapatan 3 kali lebih tinggi dari rata-rata pendapatan guru.
Ekosistem yang tidak kalah penting adalah konten yang menjadi materi pembelajaran di Cakap. Berdasarkan data tahun 2021, terdapat peningkatan rasa percaya diri dan kemampuan berbahasa asing, yang dirasakan oleh 7 dari 10 siswa yang telah belajar bersama Cakap.
Sementara dari sisi teknologi, Cakap yang memiliki rating 4.9 di Apple Store dan Google Play berkomitmen untuk terus adaptif dalam memperkuat sistem pembelajaran berbasis teknologi, contohnya melalui teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan hingga kedepannya akan mengembangkan konsep baru interaksi melalui internet (metaverse) dengan menciptakan metacourse. (any)