Jakarta-Pandemi memberi perubahan dalam kehidupan setiap sektor. Termasuk sektor aviasi. Diana Kartika Jahja, Direktur Executive The Indonesian International Education Foundation (IIEF) mengatakan, selain yang berada di bandara, sektor aviasi juga termasuk para nelayan. Yang juga terdampak oleh COVID-19.
Karena itulah, pihaknya mengajak para penerima Beasiswa Cakrawala untuk berbagi bersama anak-anak nelayan di Kelas Belajar Oky (KBO) Cilincing, Jakarta Utara pada Minggu, (11/9/2022). “Community service merupakan bagian dari “paket” dalam program Beasiswa Cakrawala yang bertujuan untuk mengasah kepekaan hati dan kepedulian sosial para penerima beasiswa sehingga dapat bermanfaat secara sosial bagi masyarakat di lingkungan mereka kelak,” ujarnya.
Diana menyampaikan, Beasiswa Cakrawala merupakan respon IIEF terhadap pandemi COVID-19 yang amat berpengaruh dampaknya terhadap sektor aviasi. “Beasiswa Cakrawala kami rancang agar anak-anak yang keluarganya bekerja di bidang aviasi tidak putus sekolah di tengah pandemi COVID-19”, ungkapnya.
Baca juga: Meikarta Makin Marak Lakukan Serah Terima Unit di Tower ke II dan 12
Diana menambahkan, dalam setiap program beasiswa yang dirancang oleh IIEF, mereka selalu menambahkan komponen “community service” di dalam programnya dengan tujuan untuk menciptakan generasi Indonesia yang lengkap, tidak hanya menonjol secara akademik namun memiliki kepekaan hati untuk berbagi kepada sesama.
Selain menerima tunjangan belajar 1 tahun sebesar Rp12 juta bagi siswa SMA dan Rp19,2 juta bagi mahasiswa, para penerima Beasiswa Cakrawala pun mendapatkan sesi mentoring secara intensif bersama para mentor.
Baca juga: Lippo Cikarang Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA Sebesar Dua Digit YoY pada 1H22
Pemilihan kampung nelayan Cilincing pun bukan tanpa sebab. Diana mengungkapkan bahwa 30 tahun lalu dirinya kerap mengunjungi lokasi ini semasa SMA di akhir pekan untuk memberikan pelajaran bahasa inggris gratis kepada anak-anak nelayan di Cilincing.
Pengalaman berkesan inilah yang kemudian Diana ingin para penerima program Beasiswa Cakrawala rasakan. “Kalau saya bisa punya kenangan dan bisa kembali ke tempat ini lagi, saya yakin para penerima Beasiswa Cakrawala pun suatu hari nanti dapat kembali ke sini dan mereplikasi program serupa dengan lebih seru!,” katanya.
Kelas Belajar Oky didirikan oleh Oky Setiarso yang memiliki keprihatinan terhadap isu kesehatan dan pendidikan anak-anak nelayan. Oky mendirikan kelas Belajar Oky (KBO) pada tahun 2010 dan terus berkembang hingga saat ini. KBO membuka kesempatan bagi para relawan yang ingin meluangkan hari liburnya (Sabtu-Minggu) untuk memberikan pelajaran gratis kepada anak-anak di Cilincing. “Teman-teman relawan bisa mengajarkan apapun, seperti menggambar, berhitung, mewarnai, bahasa inggris atau permainan sederhana dengan adik-adik di sini,” ungkapnya.
Ke depan Oky berharap bahwa kegiatan serupa dapat digagas oleh komunitas lain selain IIEF. “Kegiatan seperti ini dapat dilakukan oleh siapapun, biayanya tidak mahal, hanya cukup menyempatkan waktu dan tenaga,”, ungkap Oky.
Dirinya berharap bahwa anak-anak nelayan di Cilincing memiliki harapan yang lebih tinggi agar hidupnya bisa minimal setingkat lebih baik dari orang tuanya.
Selain mengisi waktu dengan serangkaian permainan, IIEF pun turut memberikan bantuan berupa donasi, paket kesehatan serta perlengkapan pendukung kebutuhan belajar mengajar di Kelas Belajar Oky. (any)