Jakarta-Layanan terbaik bagi para peziarah yang menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci terus ditambah. Terbaru, Pemerintah Arab Saudi menghadirkan layanan kereta api berkecepatan tinggi dengan rute Makkah dan Madinah.
Sebuah layanan kereta api berkecepatan tinggi memungkinkan peziarah untuk melakukan perjalanan antara kota suci Makkah dan Madinah hanya dalam 2 jam 20 menit. Haramain Express, yang melaju dengan kecepatan tertinggi lebih dari 300 kilometer per jam, adalah bagian dari jaringan transportasi terintegrasi Kerajaan.
Baca juga: Jangan Ikut-Ikutan, Yuk Putus Rantai Penyebaran Hoaks di Grup Percakapan
Haramain High-speed Railway atau Kereta Cepat yang saat ini mulai dicoba jamaah dari Indonesia itu mulai dibangun tahun 2009 dan diresmikan tahun 2018. Meski begitu, kereta dengan kecepatan 300km/jam ini mulai dioperasikan pertama kali pada tanggal 31 Maret tahun 2021. Tertunda karena pandemi COVID-19.
Tak heran, jika biasanya jamaah Umrah dan Haji perlu 5-6 jam untuk tiba di Madinah menggunakan bus, kali ini Muhammad Haikal atau yang dikenal Haikal Fateer, creator asal Indonesia ini ingin berbagi cerita mengesankan saat mencobanya yang cukup 2 jam saja sudah tiba di Mekkah.
“Kemarin itu biayanya sekitar Rp600 ribu kalo dirupiahin, aku ambil yang ekonomi ya. Dapet jadwal jam 15:30, tapi 30 menit sebelumnya kita udah berpidah dari ruang tunggu statsiun, turun menuju area rell dimana kereta itu berada,” terangnya.
Baca juga: Moms, Yuk Kurangi Risiko Alergi pada Anak dengan Cukupi Kebutahan Serat
Haikal Fateer juga menyampaikan kalau dirinya dan keluarga mendapat kesempatan mencoba kereta cepat ini karena sudah masuk agenda travel langganan mereka.
“Dari awal udah diinfo sih bakalan pake kereta cepat sama travelnya, nama travelnya @dtravelind. Cuma nggak tau bakal secepat itu. Kurang dari 2 jam udah sampai Mekkah. Untuk teknisnya sama aja kaya kita mau naik pesawat, saat print ticket, di ujung kanannya ada barcode, yang pas kita masuk gate di scan. Begitu aja sih, mirip kalo mau naik pesawat atau kereta lainnya. Statsiunnya kekinian banget, bersih tertata. Keretanya juga bersih, yang kerennya lagi di setiap seat ada tempat sampah tertutup kecil,” sambungnya.
Content Creator Religi Islam ini mengaku merasa beruntung bisa mencoba kereta cepat sekaligus sempat berjalan ke gerbong belakang untuk sekedar membeli teh hangat.
“Aku kemarin sempet beli teh, lokasi kantinnya di belakang gerbong. Sebenernya itu sih modus aja, supaya bisa tau banyak dari isi kereta ini. Di kantin, kita bisa beli teh, kopi, snack, dan roti. Untuk sandwich atau roti mereka bisa hangatkan. Pembayaran bisa pake debit juga loh, sempet kagum juga aku wah semakin mudah kalo orang Indo ga bawa cash, kan tinggal pake debit mereka dengan logo Visa. Untuk harga makanan dan minuman di kereta standar ya menurut aku, sama dengan kita beli di sekitaran Madinah, ya ada selisih 10-15 persen mungkin dari harganya,” lanjutnya.
Menurut Haikal, memilih kereta cepat diharapkan dapat menjadi alternatif khususnya jika beribadah bersama orang tua, lebih menghemat waktu, menghindari kemacetan, juga lelah di perjalanan. (any)