Jakarta-Sampah menjadi permasalahan yang pelik di Jakarta. Melihat hal itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mendukung Jakarta Recycle Center (JRC), program pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan, program JRC ini merupakan hasil dari kolaborasi dari berbagai stakeholder dalam hal pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Selama tahun 2021, total sampah bernilai (organik dan anorganik) yang terkelola dalam program JRC ini sebesar 213 ton.
“Menangani persoalan sampah di ibu kota dibutuhkan kontribusi dari seluruh pihak bukan hanya dari pemerintah daerah. Salah satu pihak swasta yang terlibat dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta adalah Chandra Asri. Kolaborasi Kami dengan Chandra Asri dalam program ini sudah berjalan sejak 2020 hingga sekarang,” ujarnya.
Baca juga: Selebrasi Penutupan Program Beasiswa Cakrawala : Sekecil Apapun Jangan Lupa untuk Berbagi!
Adapun dalam dua tahun terakhir, kontribusi Chandra Asri dalam program JRC ini diantaranya pemberian fasilitas kantong pilah 3 warna, cetakan print silinder, poster jadwal pemilahan sampah, booklet pemilahan sampah, tempat sampah ukuran 660 liter, dan mesin cacah organik.
Fasilitas kantong pilah dari Chandra Asri terbuat dari 650 plastik polietilena (PE) daur ulang yang dicetak dengan 3 warna berbeda: Biru untuk daur ulang, Merah untuk sampah B3, dan Abu-abu untuk residu. Warna tersebut merupakan hasil survei kepada ibu-ibu dan warga setempat.
Dalam produksi kantong tersebut, Chandra Asri bekerja sama dengan Indonesia Plastic Recyclers (IPR) sehingga dalam perkembangannya, hasil sampah yang didistribusikan dari program JRC ke IPR dikembalikan dalam bentuk kantong pilah ini.
Direktur Legal and External Affairs Chandra Asri, Edi Rivai, mengatakan, keterlibatan Chandra Asri dalam program JRC ini adalah wujud komitmen perusahaan dalam menjadi mitra pertumbuhan yang dapat diandalkan untuk mencipta dan mengupayakan solusi-solusi pengelolaan sampah yang aplikatif dan bijaksana.
Baca juga: Keseruan Haikal Fateer Jajal Kereta Cepat dari Madinah ke Mekkah
“Intervensi kantong pilah oleh Chandra Asri dan edukasi yang intensif bersama DLH DKI Jakarta untuk komplek percontohan Ozone, telah memberikan dampak sebesar 80 persen sampah tidak terbuang ke TPST Bantergebang,” tandasnya.
Prestasi baik ini dipublikasikan dalam bentuk paper jurnal untuk dipublikasikan internasional melalui kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI). Status submit ke Jurnal Heliyon, Publisher Cell Press saat ini sedang dalam proses review untuk dipublikasikan internasional.
Sampah yang terkumpul melalui program ini sebagian terdiri dari plastik bernilai tinggi yang didaur ulang dan telah diolah masuk ke dalam siklus ekonomi sirkular bekerja sama dengan Indonesia Plastic Recycler (IPR), dijadikan aneka ragam produk kantong, ember, botol, gagang sapu, dan aplikasi produk lainnya. Sedangkan kemasan multilayer dijadikan papan plastik, tiang lampu dan bahan bakar pengganti batu bara Refused Derifed Fuel (RDF).
Sementara untuk mesin cacah organik yang dikontribusikan Chandra Asri turut membantu mempercepat pengolahan sampah organik melalui metode Black Soldier Fly (BSF). Karena dengan sampah organik yang telah dicacah, mempercepat proses makan oleh maggot.
Saat ini, Chandra Asri akan melanjutkan kolaborasi dengan DLH DKI Jakarta dengan menginisiasi framework baru dalam pengelolaan sampah plastik bernilai rendah. Chandra Asri mendorong JRC untuk melakukan pengembangan model bisnis melalui penyediaan cacahan sampah plastik sebagai bahan baku campuran aspal.
“Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi strategi baru dalam pengelolaan sampah di lingkungan DKI Jakarta sekaligus dapat mendorong penerapan aspal plastik yang juga mampu menyerap sampah plastik bernilai rendah sehingga terintegrasi dengan program dari DLH DKI Jakarta ini,” pungkas Edi. (any)