Bali-Visa, perusahaan pembayaran digital di dunia, baru saja mengakhiri kampanye Ibu Berbagi Bijak 2022, sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun 2017 dan bertujuan untuk memberdayakan para pelaku UKM perempuan, meningkatkan keterampilan manajemen keuangan mereka, dan membantu mengembangkan bisnisnya.
Kampanye ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah daerah Bali.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur, PT Visa Worldwide Indonesia menjelaskan, tahun ini, Visa bermitra dengan Maxi Consulting untuk menghadirkan berbagai kegiatan lokakarya (workshop) edukatif untuk membantu 500 pelaku UMKM perempuan di wilayah Badung dan Denpasar dalam memahami manajemen keuangan dan bisnis.
Baca juga: Oh Beauty Festival 2022, Pionir Beauty Hybrid Event di Indonesia Hadir Kembali
Kegiatan lokakarya ini difokuskan untuk mendorong dan memberdayakan para pelaku UMKM tersebut agar lebih berorientasi ekspor dengan membantu mereka agar lebih memahami cara berbisnis secara internasional dan mendapatkan izin ekspor. Pelaku UMKM yang menjadi peserta juga berkesempatan untuk menjangkau pasar domestik maupun luar negeri melalui mitra strategis dalam program ini.
“Kami ingin memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Bali melalui kampanye #IbuBerbagiBijak tahun ini. Kami berharap program ini dapat membantu para pelaku UMKM secara jangka panjang, memberdayakan masyarakat setempat, dan membantu para perempuan yang ingin menjadi memulai usaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta menjadi stronger together dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam siaran persnya di Senin (31/10/2022).
Sebagai bagian dari program tahun ini, lanjutnya, pihaknya juga melakukan digital onboarding dengan membantu pelaku UMKM yang siap ekspor untuk bergabung dalam platform yang memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar global. “Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah tahun ini untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia dengan mendorong peran strategis perempuan dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mereka go global,” tambahnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, kampanye #IbuBerbagiBijak menerapkan konsep “train the trainers” di mana para peserta program ini dapat saling berbagi pengetahuan dan keterampilan manajemen keuangan dan bisnis, yang pada akhirnya dapat memberdayakan masyarakat setempat.
Dalam rangka mengakhiri program 2022, Visa menyelenggarakan hybrid expo and sesi business matching di Bali guna membantu para pelaku UMKM mencari mitra bisnis yang potensial, salah satunya adalah Titipku dan Bhinneka. Pelaku UMKM yang siap ekspor akan terhubung dengan para mitra bisnis seperti MadeinIndonesia dan Shopee yang dapat menyediakan platform untuk menjangkau pasar ekspor.
Baca juga: Tips Praktis Touch Up Makeup Tanpa Ribet Ala barenbliss
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat lebih dari 64 juta UKM di Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60 persen. Selain itu, 60 persen UKM dalam negeri juga dimiliki dan dijalankan oleh perempuan, di mana 34 persen adalah usaha menengah, 51 persen usaha kecil, dan 53 persen usaha mikro.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan sejumlah target pengembangan UKM nasional, di antaranya meningkatkan kontribusi UKM terhadap PDB nasional menjadi 65 persen pada tahun 2024, meningkatkan ekspor menjadi 17 persen pada tahun 2024, dan melakuakn digital onboarding terhadap 30 juta UKM pada tahun 2030 .
I Wayan Jarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan, dari pandemi COVID-19, pelaku UMKM telah belajar pentingnya cerdas finansial dan teknologi. “Berkat program #IbuBerbagiBijak dari Visa, ratusan perempuan pelaku UMKM dari Bali telah mendapatkan bekal yang mereka butuhkan untuk tidak hanya mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga go global untuk peluang pasar yang lebih luas. Kami yakin program #IbuBerbagiBijak ini telah membantu dan membekali pelaku UMKM perempuan dengan pengetahuan dan instrumen yang tepat untuk bertahan dan bertumbuh jangka panjang berbasis nilai-nilai kearifan lokal, sumber daya lokal alam dan budaya Bali,” tukasnya.
I Made Widiana, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Periundustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung mewakili Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi di Bali. Program ini mewujudkan kolaborasi tersebut sehingga kita dapat lebih memaksimalkan potensi UMKM lokal. Di tengah pandemi ini, kita telah menyadari pentingnya teknologi dan platform digital.
“Kami percaya program #IbuBerbagiBijak turut membantu para pelaku UMKM perempuan untuk mengasah kemampuan bisnis mereka, sekaligus meningkatkan kualitas produk agar siap bersaing baik di pasar domestik maupun global,” tandasnya.
Ricky Satria, Direktur di Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen, Bank Indonesia menyampaikan, literasi keuangan dan digital, merupakan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan ekonomi digital dan ekosistem keuangan. “Program ini sejalan dengan tujuan inklusi keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia. Kami meyakini bahwa program #IbuBerbagiBijak dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM dengan cara meningkatkan keterampilan digital dan keuangan para pelaku UMKM ini agar dapat tumbuh secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Program #IbuBerbagiBijak 2022 diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata Bali sebagai salah satu daerah yang paling terdampak pandemi. #IbuBerbagiBijak Expo 2022 yang diadakan pada 27-29 Oktober menghadirkan lebih dari 100 UMKM yang dikelola oleh perempuan yang terpilih dari total 500 UMKM yang berpartisipasi dalam program ini. (any)