JAKARTA – Kinerja Polda Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dinilai cukup sukses membawa institusi Polri kembali mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Etos Indonesia Institute yang digelar di salah satu Kafe di Jakarta Pusat pada Jumat (9/12/2022), kemarin.
Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute Iskandarsyah memaparkan, bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian di wilayah hukum Polda Sumatera Utara 87 Persen. Hasilnya masyarakat puas dengan kinerja kepolisian, sementara 11 persen merasa tidak puas, dan sisanya tidak menjawab. Survei dilakukan dengan melibatkan 2000 responden yang tersebar di 25 kabupaten/kota di Sumut.
Iskandarsyah mengatakan, kepuasan publik terhadap jajaran kepolisian di Sumut dipicu oleh kinerja Humas yang dianggap maksimal. Kemudian disusul dengan kinerja Propam yang makin meningkat, dan ketiga kinerja cepat Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus).
Baca juga: Polri Ringkus Puluhan Pemalak Sopir Truk Pelabuhan Tanjung Priok
“Survei ini juga mengangkat peran para pimpinan-pimpinan Polri di wilayah Hukum Polda Sumatera Utara dari level Kapolda, Kapolres dan Kapolsek. Di mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri di wilayah hukum Polda Sumut setidaknya dapat menjadi trigger bagi institusi Korps Bhayangkara secara nasional,” ujar Iskandar.
Iskandar mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa variabel terkait menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Di antaranya adalah peristiwa yang tengah ramai diperbincangkan adalah kasus tindak pidana yang melibatkan perwira tinggi di Korps Bhayangkara tersebut.
“Di antaranya, kasus hukum yang masih hangat dan segar di ingatan masyarakat terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat yang diduga diotaki oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo,” ungkap Iskandar.
Belum juga ada putusan hukum terkait kasus pembunuhan yang melibatkan perwira tinggi, kasus tindak pidana kembali mencuat dan kembali menyeret anggota polri bintang dua yakni mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Tedy Minahasa yang diduga terlibat dalam kasus tindak pidana penjualan barang bukti narkoba.
Baca juga: Polda Metro Jaya Apresiasi Layanan Bank DKI di Gerai Samsat
Belum juga hilang di masyarakat terkait keterlibatan dua Pati Polri dalam kasus tindak pidana, publik kembali dikagetkan dengan “nyanyian” Ismail Bolong yang mengungkap telah menyetorkan uang miliaran rupiah kepada salah satu pejabat utama di lingkup Mabes Polri terkait dengan “jatah” dari pengusaha tambang ilegal.
Meski Ismail Bolong telah mengklarifikasi terkait dengan pernyataannya yang menyeret nama Kabareskrim, namun opini di masyarakat sudah terlanjur tersiar bahwa kondisi Polri saat ini sudah pada titik nadir.
“Dengan kinerja yang ditunjukkan oleh Kapolda Sumut setidaknya dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri khususnya di Sumut,” katanya.
Alasan kenapa dirinya melakukan survei terlebih dahulu di Polda Sumut, Iskandar berpandangan bahwa angka kriminal di Polda Sumut tergolong tinggi. “Namun berkat ketegasan Kapolda dalam rangka penegakkan hukum di Polda Sumut sehingga angka kriminal di sana dapat ditekan dengan baik,” tegasnya.
Seperti diketahui, selain Etos Indonesia, secara bersamaan Lembaga Survei Mahasiswa Indonesia (LSMI) juga menggelar rillis terkait hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polda Sumut. Di mana hasilnya di antara keduanya hampir sama. Publik menyatakan puas dengan kinerja Polda Sumut. (Hb)