Jakarta- Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai dengan cara difermentasi. Makanan yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini merupakan makanan yang murah namun bergizi. Ada sejumlah manfaat tempe untuk kesehatan yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Sebagai sumber protein nabati, tempe adalah pilihan yang populer di kalangan masyarakat karena kaya akan nutrisi. Salah satu kandungan nutrisi tempe adalah tinggi protein, vitamin, dan mineral tetapi rendah natrium dan karbohidrat. Selain itu, tempe juga bisa dijadikan banyak olahan.
Menurut DR. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK, seorang dokter gizi klinis, kandungan protein dan kalsium pada tempe setara bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi. “Kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi,” Jelas dr. Fiastuti disela peluncurqn Taro Tempe di Jakarta, dikutip Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Kontribusi Rumah Sakit Jadi Penentu Penanganan Stunting
Lebih lanjut, dokter yang membuka praktek di RSCM ini memaparkan, tempe merupakan makanan super atau superfood asli Indonesia. Ia pun memberikan data mengenai 100 gram tempe setidaknya mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori. Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menginformasikan jika tempe juga baik untuk pembentukan tubuh dan kesehatan pencernaan anak-anak hingga orang tua. “Dengan gizi yang tinggi, tempe diproduksi dengan energi yang lebih rendah dan dijual lebih murah dibanding daging sapi di Indonesia,” Paparnya.
Dr. Dra. Suliantari, MS., ahli Tempe menambahkan, membuat tempe merupakan satu hal yang mudah, namun yang higienis dan memenuhi standar merupakan hal yang sulit. “Terutama menyangkut kebiasaan membuat tempe di Indonesia sendiri. Sejumlah produsen tempe di Indonesia telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar mutu tempe internasional (codex). Codex tersebut lebih banyak mengadopsi ke SNI.” Jelasnya.
Baca juga: Puasa Makin Dekat, Jaga Kekebalan Tubuh dengan Kunyit Yuk!
Suliantari pun memaparkan, guna menghilangkan rasa bosan saat memakan tempe, masyarakat dapat mencoba berbagai olahan lainnya. “Misalnya keripik tempe, yang mudah untuk dikonsumsi,” tandasnya.
Menjawab hal itu, Taro, sebagai salah satu pemimpin pasar di industri snack sadar akan kebutuhan tersebut. Menjadikan tempe sebagai olahan yang seru dan penuh petualangan.
Snack yang telah menjadi kegemaran anak-anak lintas generasi sejak 1984 ini, terus berinovasi dalam mengikuti perkembangan zaman. Petualangan tanpa batas menjadi cara taro untuk mengajak konsumennya untuk memiliki pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hidupnya untuk mengeksplorasi hal-hal baru.
Selain anak-anak, konsumen yang sudah dewasa pun dapat merasakan petualangan tanpa batas tersebut. Taro Tempe menjadi titik awal untuk memperkenalkan Tempe yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, menjadi lebih luas baik di pasar Indonesia maupun global.
Masyarakat pun dapat menemukan Taro Tempe dengan mudah di gerai supermarket dan minimarket di seluruh Indonesia. Kini, tempe juga dapat dinikmati dengan cara yang lebih seru seperti Taro Tempe. Snack yang terbuat dari tempe asli ini menyajikan rasa dan sensasi petualangan, cocok dinikmati saat santai bersama kaluarga ataupun hang out bersama teman.
Brand Development Dept Head Taro, Marselus Albert Chandra mengatakan Taro tempe dibuat dari tempe asli dengan varian rasa Teriyaki Barbecue dan Chicken Onion yang digemari konsumen segala usia. “Taro Tempe bisa jadi teman traveling kawula muda. Praktis untuk dibawa, rasanya enak dan mengenyangkan dan harganya ekonomis. Selama ini tempe lebih banyak diolah sebagai lauk dan masakan. Kini Taro Tempe berhasil memberi nilai tambah pada tempe dan menjadikannya snack kekinian ,” jelas Marselus. (any)