Jakarta-Menggenapi rangkaian Garnier Bright Complete, Garnier merilis serum pure vitamin C yang menargetkan masalah flek hitam di wajah. Alih-alih jeruk, konsentrasi vitamin C diklaim sebesar 10 persen dalam produk skincare ini didapatkan melalui ekstrasi gandum.
“Merujuk pada komitmen kami untuk menggunakan sumber daya terbarukan, gandum akhirnya ditetapkan (sebagai bahan utama serum),” sebut Head of Research and Innovations L’Oreal Indonesia, Nayana Dharsono, di acara peluncuran Garnier Bright Complete Overnight 10% Pure Vitamin C Serum di Jakarta, baru-baru ini.
Nayana menjelaskan, pihaknya mempertimbangkan antara memanfaatkan jagung atau gandum. “Tapi, setelah didalami lagi, untuk menghasilkan, misalnya 1.000 jagung, butuh lahan lebih luas daripada gandum, pun jeruk. Dengan begitu, energinya juga lebih banyak, pakai lebih banyak air, dan sebagainya,” imbuhnya.
Baca juga: Bobobox dan Fore Kampanyekan Journey to Wellbeing: Mindful Reset
Setelah “menghubungkan banyak titik,” mereka menilai produksi gandum lebih rendah energi, dan karenanya disimpulkan lebih ramah lingkungan. “Apalagi kami juga memproduksinya di bawah komitmen Green Science,” tukasnya.
Dijelaskan bahwa sesuai visi Green Science, serum vitamin C murni ini diproduksi melalui konsep Green Transformation. “Selama 15 tahun, fasilitas manufacturer kami (berupaya) menurunkan penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, dan limbah untuk mengurangi dampak lingkungan,” tambahnya.
Selain secara formulasi, Brand General Manager Garnier Indonesia, Agung Panditanegara, menyebut bahwa produk serum pure vitamin C ini juga dikemas dalam botol kaca yang 25 persennya merupakan bahan daur ulang. “Karena ada stabilisasi (formula serum) yang harus dijaga, sekarang baru 25 persen saja (kaca daur ulangnya),” Nayana menimpali.
Dalam pembuatan serum wajah, Nayana menambahkan, gandum sebagai bahan utama akan difermentasi hingga jadi glukosa yang kemudian diekstrasi jadi pure vitamin C. Dijelaskan bahwa pure vitamin C adalah vitamin C dalam bentuk murni yang merupakan “salah satu molekul antioksidan terbaik,” sebutnya.
Bahan aktif skincare ini disebut sebagai pelindung terbaik dalam melawan stres oksidatif. Kondisi ini disebabkan polusi dan sinar UV yang tidak hanya ada di siang hari, namun dapat berlanjut hingga beberapa jam setelah paparan, bahkan hingga malam hari.
“Bila hal ini terus terjadi, akan timbul masalah kulit, seperti kulit kusam, warna kulit tidak merata, serta flek hitam yang merupakan salah satu masalah kulit yang paling banyak dikhawatirkan masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Makuku Hadir Lebih Dekat di Surabaya dan Medan
Vitamin C murni juga dinilai sebagai pertahanan efektif untuk melawan munculnya bintik-bintik hitam akibat produksi melanin berlebih. “Mengapa kulit jadi gelap? Karena sinar UV, melanosit kulit jadi terlalu tertekan dan menghasilkan melanin berlebih,” jelas Nayana.
“Hal ini menyebabkan munculnya bintik-bintik atau noda menggelap yang tidak merata pada permukaan kulit,” tambahnya.
Sementara itu, Pakar dermatologi lulusan Universitas Gadjah Mada dr Danar Wicaksono, MSc. SpDV mengingatkan orang-orang tentang tiga pilar perawatan kulit demi meminimalisir berbagai masalah kulit.
“Biasanya dokter kulit menyarankan tiga pilar skincare baik malam maupun siang hari, yakni cleansing, membersihkan wajah atau kulit suatu hal yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Setelah membersihkan lalu lembapkan kulit. Danar mengatakan apapun jenis kulitnya, tetap butuh pelembap. Pada kulit yang berminyak sekalipun, namun sebaiknya pilih yang berbasis air.
Selanjutnya, lindungi kulit dengan menggunakan tabir surya. Setelah seseorang menerapkan tiga pilar tersebut, Danar menyarankan penggunaan vitamin C pada pagi dan malam hari.
Penggunaan vitamin C pada pagi hari dapat membantu mengurangi kerusakan DNA akibat paparan sinar UV. Sementara pada malam hari, vitamin C bisa berperan untuk mengoreksi, menghilangkan noda gelap di kulit. “Vitamin C dipakai terus menerus ternyata ini memiliki kemampuan membuat kulit lebih plumpy, bagus,” katanya.
Danar mengatakan, biasanya menerapkan lima langkah perawatan kulit, dimulai pembersihan kulit, kemudian penggunaan dua jenis serum, diikuti pelembap dan tabir surya. “Malam pun lima step. Itu berdasarkan jurnal kedokteran sampai dengan layering lima step biasanya semuanya masih tembus ke kulit,” jelasnya.
Danar menyarankan seseorang mulai merawat kulit sebaiknya berusia awal 20 tahun-nan agar nantinya terbentuk kebiasaan saat usia 30 tahun-an. Ini mengingat kebiasaan merawat kulit tidak tercipta dalam satu malam.
Dia mengakui pernah menemui pasien yang baru memulai kebiasaan merawat kulit pada usia 30 tahun-an. Ini menyulitkan perawatan terutama bila ada masalah noda hitam karena dia belum tentu mau pakai satu tahap perawatan kulit. (any)