Jakarta –Beberapa tahun belakangan, minum kopi sudah menjadi bagian gaya hidup, terutama anak muda. Tak herab, berbagai merek dan toko kopi tersebar di seluruh negeri, terutama di kota-kota besar. Salah satunya Tomoro Coffee. Meski terbilang baru, merek rantai kopi itu mengalami pertumbuhan tercepat di Indonesia. Hanya dalam waktu 1 tahun, Tomoro Coffee sudah memiliki hampir 200 gerai di seluruh Indonesia, terutama di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, medan, bali. Makassar, Yogyakarta, dan Malang.
Ambisi Tomoro Coffee untuk terus berkembang di Indonesia juga berlanjut dengan menargetkan membuka 2 gerai setiap hari, dan menargetkan ingin membuka hingga 400 gerai. Ekspansi yang terbilang agresif tersebut juga diiringi dengan langkah manajemen Tomoro Coffee untuk terus menerapkan standar tinggi mulai dari pemilihan biji kopi yang hanya berasal dari 100 persen biji kopi Arabika, penggilingan, pemanggangan hingga menghasilkan inovasi rasa baru bagi penggemar kopi di Indonesia.
“Kami ingin buka toko sebanyak mungkin karena kopi kita fresh, jadi terbaiknya minum kopi adalah dalam 30 menit. Kalau lebih lama bisa jadi tidak enak, makanya kita mau buka sebanyak mungkin supaya semua orang bisa minum kopi Tomoro di mana saja,” jelas Direktur Tomoro Coffee, Wang Chao dalam koferensi pers, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Baksos Formula Jangkau 15 Ribu Pelajar SD di Kuningan
Terbaru, mereka menghadirkan Master S.O.E. Series yang ditujukan untuk mereka yang senang bereksplorasi dalam mencari rasa kopi terbaik di seluruh dunia. Wang menerangkan, Master S.O.E. Series terbuat dari single-origin espresso yang berasal dari tempat kelahiran kopi Arabika, Ethiopia. Seri ini merupakan hasil kolaborasi para ahlinya pembuat kopi yaitu Dale Harris, World Barista Champion 2017 dan Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018. Seri ini hadir dengan pilihan rasa Caffè Americano, Caffè Latte, dan Breve Latte yang disajikan dengan kemasan “Black Cup”, kemasan baru yang telah disempurnakan dari Tomoro Coffee.
“Master S.O.E. Series memberikan pengalaman baru dalam meminum kopi karena rasa dan aromanya yang khas, dan juga menggunakan kemasan baru “Black Cup” dengan teknologi anti tumpah. Ini menjadikan Master S.O.E. Series sebagai kopi eksklusif dengan kualitas terbaik yang kami tawarkan dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Wang Chao menambahkan, kehadiran Master S.O.E. Series menjadi salah satu wujud komitmen mereka untuk menjadikan setiap pecinta kopi, khususnya di Indonesia, dapat menikmati kopi kualitas terbaik dengan harga terjangkau.
Baca juga: Una Agnita Berbagi Pengalaman Membangun Brand Kecantikan Lewat Buku
Sementara itu, Tomoro Coffee Chief Coffee Master & World Barista Champion 2017, Dale Harris mengatakan, dirinya bangga karena mengambil bagian dalam meracik, mengurasi, dan memastikan rasa serta kualitas dari Master S.O.E. Series agar layak dikonsumsi para pecinta kopi. S.O.E. sendiri berasal dari kata single origin espresso yang artinya menggunakan biji kopi yang berasal dari satu sumber: jenis yang sama, daerah yang sama, wilayah yang sama, atau bahkan satu tanaman yang sama.
“Kali ini, kami menggunakan biji kopi Guji Natural Grade 1. Guji itu sendiri adalah salah satu wilayah di Ethiopia yang berada di ketinggian 2.000 – 2.350 mdpl sehingga biji kopi yang dihasilkan memiliki lebih banyak gula dalam buah dan akhirnya menghasilkan aroma buah dan bunga yang lebih intens. Selain itu, waktu panennya adalah November 2022 – Februari 2023 sehingga menjadikannya kopi terbaik yang dapat masyarakat bisa nikmati mulai hari ini,” tukasnya.
Tomoro Coffee Master & Indonesia Barista Champion 2018, Muhammad Aga menambahkan, Master S.O.E. Series ini telah melalui proses pemilihan kualitas biji kopi yang sangat ketat.
“Kami telah melakukan lebih dari 1.000 kali observasi melalui coffee cupping mulai dari pengambilan sampel di daerah dan kebun, dan mencicipi sampel roast cupping, hingga akhirnya kami memilih biji kopi Shakiso Guji. Tidak lupa, kami juga mencicipi espresso yang berperan penting untuk menentukan bagaimana kami ingin menyajikan kopi ini kepada publik,” katanya.
“Semua upaya ini kami lakukan untuk mendapatkan profil rasa terbaik yang sesuai dengan kesukaan masyarakat Indonesia. Semua upaya kami ini juga tidak sia-sia karena kopi ini mendapatkan skor 86,5 dalam tes skor cupping internal yang artinya specialty coffee yang enak. Kami memberikan tiga pilihan varian rasa yang dapat menyesuaikan kesukaan dan kebutuhan para pecinta kopi. Mulai dari Caffe Americano, Caffe Latte, serta Breve Latte yang merupakan campuran susu dengan krim sehingga lebih creamy,” jelasnya.
Master S.O.E. Series disajikan dengan menggunakan kemasan baru “Black Cup” dengan inovasi terbaru menggunakan teknologi anti tumpah. Product Research & Development Manager Tomoro Coffee, Hadi Suwardi menjelaskan, kemasan “Black Cup” memiliki peningkatan kualitas desain yang sangat unik.
Tutup cangkir Black Cup menerapkan metode refluks anti bocor yang dapat membuang tekanan udara panas dari dalam, dengan bentuk desain yang terbungkus penuh 180°, dan ruang untuk mencegah kopi tumpah langsung ke luar cangkir. “Teknologi ini menjadikan minum kopi menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan pecinta kopi saat memegangnya, dan juga saat memesan dari platform pesan-antar online,” imbuhnya.
Potensi gerai kopi di Indonesia dan Asia
Wang menyebutkan, meskipun sudah ada banyak toko kopi kekinian di Indonesia, Tomoro tetap bisa menangkap pangsa pasar lantaran orang Indonesia rata-rata minum 150 gelas kopi per tahun, tapi 90 persen masih kopi saset.
Wang menilai, jika bisa membuat orang Indonesia minum kopi yang segar akan jauh lebih baik, terlebih dengan harga yang terjangkau. Karena saat ini, kafe yang menyediakan kopi Single Origin pun masih sedikit dan harganya cenderung mahal.
Selain itu, kopi di Indonesia cenderung disangka selalu terlalu pahit atau asam. Menjawab permasalahan ini, Tomoro Coffee menyediakan kopi yang 100 persen menggunakan kopi Arabika.
Kopi jenis ini tidak asam dan pahit, sehingga lebih aman di lambung dan tidak membuat orang yang mengonsumsinya menjadi berdebar.
Sementara membangun banyak cabang, Tomoro Coffee juga terus berupaya mempertahankan konsistensinya dengan menggunakan Super Automatic Coffee Machine yang terintegrasi seluruhnya dengan pusat.
“Mesin ini selain membuat distribusi kita lebih efisien, juga bisa dikontrok dari pusat dengan internet dan flashdisk. Jadi ketika di pusat ada perubahan menu, semua cabang bisa langsung menerapkan menu baru tersebut. Dari sisi barista juga lebih cepat untuk training, dan tidak perlu mencari barista profesional jika ingin membuka di kota-kota tier 3,” jelas Wang.
Selain itu, Tomoro Coffee juga akan melebarkan sayap ke semua negara di asia, seperti Tiongkok, Filipina, dan Singapura akhir tahun ini. “Untuk membuka gerai kopi barunya kami belum ada skema kemitraan, 200 toko yang sudah ada direct investment semua dan kami juga baru mendapatkan suntikan dana USD10 juta dari capital venture,” ungkapnya. (any)
#kopi
#tomorocoffee
#mastersoe
#arabika
#gerai kopi