Jakarta – Seorang juru parkir(Jukir) di Foodcourt 88 alami penganiayaan di Kemang Jakarta Selatan. Diduga pelaku pengroyokan itu dilakukan oķnum TNI.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu 25 November 2023 itu membuat korban harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Korban berinisial AAL memceritakan kejadian itu bermula ketika dirinya berusaha melerai keributan antara rekan sesama Jukir dan oknum TNI.
Baca juga: Santé International Perluas Pasar di Indonesia, Tawarkan Suplemen Kesehatan dari Barley
“Saya lagi markir diwilayah tengah. Awalnya mereka bersitegang dengan rekan saya jukir yang dibagian depan. Disitu saya melihat rekan jukir saya di dorong, lalu saya hampiri untuk melerai agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan karena masih banyak pengunjung foodcourt 88,” kata korban ketika ditemui paska membuat aduan ke PUSPOMAD, Minggu 26 November 2023.
Baca juga: Kurangi Emisi, Shell Luncurkan Immersion Cooling Fluids yang Ramah Lingkungan
Saat itu AAL menyatakan, wajahnya dibenturkan dengan bangku plastik, tak puas dengan itu, korban juga mendapat bogeman mentah yang menyebabkan luka dibagian bibir. “Sudah di visum dan dikawal sama anggota PUSPOMAD, karena kami sudah adukan dan ada bukti laporannya juga,” tanbahnya.
Pengelola foodcourt 88, Budy Wibowo mengakui, telah terjadi intimidasi dan perlakukan yang tak layak yang dilakukan diduga dari anak pemilik tanah. Dia menyebut MoU dan kesepakatan penyewaan lahan untuk pengelolaan Foodcourt 88 telah dilanggar dan bahkan dirinya kerap dibenturkan dengan hal – hal yang dianggap tidak layak.
“Awal Desember 2023 masa perjanjian kami putus dengan anak pemilik tanah, di dalam perjanjian itu jelas semua bentuk material yang saya bangun dan menjadi foodcourt 88 akan dikembalikan atau istilahnya menjadi hak saya. Wajar dong saya bongkar kembali bangunan foodcourt 88 karena material itu mau saya gunakan buat usaha saya ditempat lain. Jujur untuk membangun foodcourt 88 Kemang itu, saya menghabiskan anggaran 1 miliar lebih. Itu belum termasuk biaya sewa tempat dan deposit saya ke Arifin,” jelasnya.
Terpisah, ketika dikonfirmasi Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Julius Widjojono mengatakan, pihaknya akan memproses kedua oknum TNI tersebut. Lebih lanjut Kapuspen juga mempersilahkan rekan – rekan wartawan konfirmasi dan tanyakan ke Kodim setempat serta ke Kodam Jaya perihal tersebut.
“Kami tetap proses mereka, dan silahkan tanyakan penanganannya ke Kodim setempat serta ke Kodam Jaya perihal kedua oknum TNI itu ya,” kata Laksma Julius melalui pesan WhatsApp nya, Senin (27/11/2023). (any)