Sulawesi — Pengusaha kecil dan menengah menjadi penggerak ekonomi Indonesia. Mereka bisa tambah berkembang dengan menambahkan teknologi digital untuk dagangannya. Nah, dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tema yang diangkat adalah “Mendorong UMKM Indonesia Siap Go Digital”.
Sebagai narasumber dalam webinar ini, yaitu Ketua Satgas Pandu Digital Anshar Syukur; Key Opinion Leader Andi Mattuju; dan Master di PT Berkah Amanah Selalu Azura Bsc. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Maros Chaidir Syam. Adapun komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini adalah HPPMI Kab. Maros.
Baca juga: Juni 2024, Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi Rampung
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 persen dari total populasi Indonesia. Di saat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas terhadap potensi meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun internet.
Pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5. Artinya, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia ada di level “sedang”. Indeks tersebut sedikit meningkat dibanding 2020 lalu yang ada di level 3,46.
Dalam pidato kuncinya, Bupati Maros Chaidir Syam menyampaikan, peningkatan kemampuan penggunaan internet secara aman dan produktif telah membawa perubahan besar calam cara berkomunikasi, belajar, dan bekerja. Namun, kemajuan tersebut juga memunculkan berbagai tantangan.
Baca juga: Jacquelle dan Disney Persembahkan Princess Ariel Modest Beauty Collection
Tanpa literasi digital yang memadai, kita berisiko terperangkap dalam arus informasi palsu, jebakan privasi, dan ancaman keamanan online. “Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan aspek literasi digital. Kegiatan ini, kami berharap menjadi langkah awal yang menginspirasi untuk meningkatkan kesadaran dalam hal literasi digital. Dari Kabupaten Maros, mari jadikan Indonesia cakap digital untuk mewujudkan Indonesia yang terkoneksi,” katanya.
Mengawali paparannya, Anshar Syukur menyatakan, teknologi berperan penting dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Peran teknologi yang dimaksud adalah dalam hal pemasaran dan penjualan produk UMKM secara online. Begitu pula transaksi jual belinya bisa dilakukan secara digital.
“Dengan teknologi digital, akses pasar dari produk UMKM semakin luas tanpa dibatasi kondisi geografis. Selain itu, pembayaran secara digital juga memudahkan dan menciptakan efisiensi dalam bertransaksi,” ujarnya.
Andi Mattuju mengingatkan, di tengah tingginya pemanfaatan teknologi oleh pelaku UMKM di Indonesia, hal itu dibarengi dengan tingginya ancaman keamanan digital yang dihadapi mereka. Hal-hal yang kerap dihadapi pelaku UMKM terkait keamanan digital adalah penipuan siber, kebocoran data, dan kesalahan konfigurasi.
“Oleh karena itu, pelaku UMKM patut mewasdapai ancaman keamanan digital tersebut agar terhindar dari kerugian finansial, gangguan operasional, dan kerugian reputasi di mata pelanggan,” ucapnya.
Andi menambahkan, untuk terhindar dari ancaman keamanan digital itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Caranya adalah dengan memproteksi perangkat digital, menggunakan password yang sulit (kombinasi angka dan huruf), serta rajin menggantinya secara periodik.
Azura kembali mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku UMKM. Digitalisasi pada UMKM dapat membantu pelaku usaha menyederhanakan proses produksi hingga mengatur keuangan dengan lebih mudah, transparan, dan cepat. Digitalisasi UMKM memungkinkan pelaku usaha memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas hingga ke pelosok negeri.
“Lantas apa saja strategi UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital? Manfaatkan platform digital, seperti media sosial dan platform e-commerce. Mengikuti tren dan merespons perubahan kebutuhan konsumen, UMKM dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang vital. Kolaborasi dan kemitraan juga menjadi strategi penting bagi UMKM untuk maju dan berkembang,” imbuhnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (any)