Jakarta-Indonesia menghadapi masalah gizi yang kompleks, yang dikenal sebagai triple burden of malnutrition, yang mencakup gizi kurang, gizi lebih, dan kekurangan vitamin dan mineral. Namun, obesitas anak seringkali tidak menjadi fokus perhatian, padahal obesitas pada anak telah menjadi masalah kesehatan global yang serius.
WHO memperkirakan ada 124 juta anak di seluruh dunia yang mengalami obesitas, dan di Indonesia saja, data Status Gizi menunjukkan peningkatan kejadian obesitas anak dalam empat dekade yang mengalami peningkatan sebesar 10 kali lipat.
Baca juga: Meriahkan Ramadan, Guardian Lakukan Cek Kesehatan Gratis ke 27 Ribu Pelanggan
Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K), merupakan guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, melihat sulitnya mengatasi obesitas, pencegahan obesitas harus dilakukan sedini mungkin, mulai dari periode pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). “Pada periode ini, anak mulai membentuk selera makan dan preferensi makanan, dan MPASI yang seimbang bisa berperan penting dalam membentuk dasar kesehatan anak di masa depan,” kata dokter spesialis anak dengan keahlian khusus di bidang Nutrisi dan Penyakit Metabolik ini.
Dr Aryono menjelaskan, salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam pemberian MPASI adalah kandungan gizinya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak obesitas mengalami kelebihan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, tetapi kekurangan mikronutrien seperti zat besi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kesalahan dalam memberikan MPASI yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Baca juga: Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia
“MPASI fortifikasi dapat menjadi pilihan bagi orang tua yang khawatir tentang memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro anak. Keunggulan MPASI fortifikasi adalah memiliki kandungan gizi yang terukur dan seimbang, termasuk zat besi dan gula, yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap tahapan usia anak. Produk MPASI fortifikasi juga telah lulus uji BPOM, bebas pengawet, pewarna, dan perasa yang memiliki kadar garam dan gula sesuai standar keamanan untuk bayi,” terangnya.
Pada masa tumbuh kembangnya, anak-anak memerlukan asupan yang tepat dan konsisten, termasuk di dalamnya ketika mulai beranjak ke usia MPASI. Selain menerapkan pemberian MPASI yang bergizi dan seimbang, penting juga untuk menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat sehari-hari.
“Hal ini akan membantu mengurangi risiko terjadinya obesitas dan penyakit-penyakit yang terkait dengan obesitas, serta membantu membangun fondasi kesehatan yang kuat bagi anak di masa depan,” pungkasnya. (any)