Sulawesi— Masih dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan webinar mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024, Minggu, 12 Mei 2024, di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Kali ini, tema yang diangkat adalah “Peluang Belajar Melalui Media Digital”. Sebagai narasumber dalam webinar ini adalah Praktisi Literasi Digital, Pendidikan dan UMKM Agus Andira; Dosen SGU, Mafindo dan Siberkreasi Loina Lalolo Krina Perangin-angin; serta Ketua Satgas Pandu Digital Anshar Syukur. Acara ini menggandeng komunitas RB Al-Ghazali Sidrap, DEMA IAI DDI SIDARP dan PMII Cabang Sidrap.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2023, pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau setara 78,19 persen dari total populasi Indonesia. Di saat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas terhadap potensi meningkatnya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun internet.
Baca juga: Berlabel Halal, Saycuan Hotpot & BBQ Buka di Kawasan SCBD Jakarta
Pengukuran status literasi digital Indonesia 2023 terhadap 38 provinsi melaporkan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan TIK semakin membaik dalam setahun terakhir. Indeks literasi digital Indonesia di awal 2023 ada di level 3,54 dari skala 1-5. Artinya, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia ada di level “sedang”. Indeks tersebut sedikit meningkat dibanding 2020 lalu yang ada di level 3,46.
Mengawali paparannya, Agus Andira menjelaskan, pembelajaran interaktif berbasis digital merupakan proses belajar-mengajar yang memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman yang menarik dan interaktif bagi peserta didik. Dalam proses ini, peserta didik tak hanya menerima informasi satu arah dari pendidik, tetapi juga terlibat aktif melalui beragam aktivitas yang menarik.
“Ragam pembelajaran interaktif berbasis digital antara lain multimedia interaktif, learning management system (LMS), game edukatif, e-learning, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), video instruksional, atau virtual reality (VR),” ujar Agus.
Baca juga: Pameran Anak Berkebutuhan Khusus SPEKIX 2024 Bakal Hadir di JCC
Manfaat pembelajaran interaktif berbasis digital, tambahnya, dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik, meningkatkan partisipasi dan interaksi antarpeserta dengan pendidik, dan membangun proses belajar yang menyenangkan. Manfaat lainnya adalah memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran.
Loina Lalolo Krina Perangin-angin menambahkan, manfaat dan peluang belajar pada medium digital teramat banyak. Beberapa di antaranya adalah soal fleksibilitas waktu dan tempat, akses ke sumber daya global (materi pendidikan) yang lebih mudah dan murah, serta dapat mengembangkan keterampilan digital peserta didik.
“Selain itu, belajar dengan medium digital membantu peserta didik terhubung langsung dengan ahli atau pakar di bidangnya. Agar aman dan nyaman belajar lewat platform digital, sebaiknya gunakan platform yang tepercaya, menjaga identitas pribadi dan privasi orang lain, disiplin, fokus, dan harus bisa mengelola waktu dengan baik,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika di dunia digital, seperti tidak membocorkan data pribadi orang lain, tidak menyebarkan hoaks, maupun tidak meneruskan ujaran kebencian. Hindari memberikan komentar yang berpotensi menyinggung orang lain.
Sementara itu, Anshar Syukur menyampaikan, selain memberikan sejumlah peluang dan manfaat, pembelajaran digital di Indonesia masih memberikan sejumlah tantangan. Tantangan itu antara lain masih adanya kesenjangan digital lantaran infrastruktur digital yang belum merata, serta masalah keamanan digital yang terkait literasi digital. Tantangan lainnya adalah berpotensi menciptakan interaksi sosial yang rendah.
“Pemanfaatan strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah kunci untuk mengatasi hambatan dan memaksimalkan peluang pembelajaran di era digital, memastikan bahwa pendidikan tetap relevan, inklusif, dan efektif bagi semua peserta didik serta tercapainya tujuan pendidikan nasional,” ucapnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (any)