Jakarta–Dalam beberapa tahun terakhir, social commerce telah menjadi tren dalam industri e-commerce. Dalam metode ini, para pengguna tidak hanya membeli secara online tetapi juga menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan lainnya dan mempromosikan produk.
Dan salah satu unsur yang membuat social commerce menjadi lebih menarik adalah affiliate marketing, sebuah tren yang semakin berkembang dan mempengaruhi cara orang membeli dan menemukan produk di media sosial.
Sebagai informasi, affiliate marketing adalah cara alternatif pemasaran produk di mana pebisnis membayar mitra afiliasi, atau publisher, untuk membantu menjual produknya. Dalam social commerce, affiliate marketing sudah menjadi fenomena yang populer. Affiliate marketer akan mempromosikan produk di media sosial untuk menarik pembeli agar membeli produk tertentu.
Baca juga: Pocky Hadirkan Rasa Baru Pocky Crushed Nuts
Ninja Xpress, perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, kembali meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang “Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce”. Bekerja sama dengan Populix, sebuah lembaga riset, studi ini melibatkan lebih dari 300 responden untuk mempelajari fenomena Affiliate Marketing guna mendukung para pelaku UKM dalam meningkatkan penjualan melalui strategi affiliate marketing di social commerce dan platform e-commerce. Affiliate Marketing merupakan suatu bentuk pemasaran dimana perusahaan membayar pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan dan mendapatkan pelanggan baru.
Menurut data Suara UKM Negeri Vol 4 terkait Social Commerce dijelaskan sekitar 50 persen dari para penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang efektif, sementara 48 persen lainnya merasa sulit untuk mengikuti perubahan algoritma platform yang terus berubah, sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan tren penjualan, salah satunya strategi Affiliate Marketing.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress menjelaskan, Affiliate Marketing telah menjadi salah satu strategi kolaborasi pemasaran yang kuat dalam ekosistem social commerce.
Baca juga: Promo Hebat DCost, Makan Nikmat Tanpa Bikin Kantong Jebol
“Melihat hal tersebut, sebagai sahabat UKM kami berkomitmen untuk secara proaktif mendukung UKM dalam memanfaatkan potensi penuh dari affiliate marketing untuk meningkatkan penjualan mereka, salah satunya dengan memberikan akses informasi mengenai fenomena yang terjadi saat ini melalui survey Suara UKM Negeri Vol.5. Kami juga penyediaan layanan Seller Craft untuk membantu UKM dalam memaksimalkan berbagai platform penjualan dan juga Live Cham yang menjadi pihak ketiga dalam memudahkan kerjasama para seller dengan affiliator. Kami berharap hasil survey ini, dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk dapat selalu mengamplifikasi trend terkini bagi bisnisnya,” jelasnya di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Ninja Xpress melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 5 memberikan insight tentang affiliate marketing dan menemukan empat strategi yang dapat dimanfaatkan oleh para UKM guna optimalisasi pemanfaatan affiliate marketing, dengan mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance) yang diantaranya adalah:
1. People: Mayoritas E-Shopper Lebih Memilih Affiliate
Marketing dari Pengguna Media Sosial Biasa dan Teman Sendiri, Daripada Artis atau Influencer dengan Jumlah Pengikut Tinggi
Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80 persen), artis atau influencer (69 perse ), atau teman mereka sendiri (42 persen). Lebih lanjut, sebagian besar e-shopper (sekitar 30 persen) memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21 persen memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800.
Hanya sekitar 3 persen e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8 ribu hingga 1 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.
2. Platform: Social Commerce Menjadi Platform Pemasaran Utama Bagi Para Affiliator
Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para afiliasi untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar. Para afiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.
Adapun platform paling dominan untuk affiliate marketing di Indonesia adalah Shopee, dengan penggunaan mencapai 71 persen, diikuti oleh TikTok Shop yang mencapai 68 persen. Tokopedia digunakan oleh 21 persen affiliate marketing, sementara Lazada dan Bli Bli memiliki tingkat penggunaan masing-masing sebesar 16 persen dan 6 persen.
3. Price: Produk Fesyen Menjadi Kategori Paling Banyak dibeli Melalui Affiliate Marketing
Produk fashion merupakan kategori paling diminati dan banyak dibeli melalui affiliate marketing, dengan persentase mencapai 74 persen, diikuti oleh produk kecantikan (56 persen), produk untuk kebutuhan rumah dan gaya hidup (50 persen), aksesori (43 persen), dan produk makanan dan minuman (40 persen), sehingga UKM yang bergerak dibidang fesyen, kecantikan, kebutuhan rumah tangga, hingga F&B dapat memanfaatkan affiliate marketing dengan lebih maksimal. Sementara itu, mayoritas anggaran belanja untuk pembelian melalui affiliate marketing berada dalam rentang Rp100 ribu hingga Rp250 ribu, dengan persentase sebanyak 47 persen.
4. Performance: Pengiriman Standar Dominan di Kalangan E-Shopper Indonesia
Sebanyak 75 persen e-shopper cenderung memilih pengiriman standar dengan waktu pengiriman 1-2 hari, sedangkan 44 persen lebih memilih pengiriman ekonomi dengan durasi pengiriman 1-4 hari. Sebagian lainnya memanfaatkan layanan pengiriman khusus seperti same day, xpress, cargo, instant, dan sejenisnya. Pembeli online mengharapkan pengiriman yang efisien namun terjangkau secara biaya.
Dalam konteks UKM yang menggunakan banyak afiliasi, layanan manajemen gudang dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang secara efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Mahari Hadistian, Owner dari Urbangeeks, toko online serbaguna yang menjual berbagai produk elektronik seperti speaker, heatset, sampai aksesoris handphone mengungkapkan, sebagai owner toko online yang menjual berbagai produk dari elektronik sampai aksesoris, Urbangeeks menyadari bahwa salah satu hal yang penting dalam pemasaran adalah adanya review dan testimoni. “Semakin banyak testimoni produk, maka semakin besar kesempatan brand untuk meyakinkan pembeli, sehingga adanya affiliate marketing menjadi solusi bagi kami untuk mendapatkan testimoni yang dibagikan,” tukasnya.
Mahari menambahkan, sejak membuka toko online di salah satu platform social commerce (Tik Tok Shop), hampir 100 persen pendapatan, didapatkan melalui kerjasama dengan para affiliate marketing. “Hanya saja terkadang kami mengalami kendala dalam pemilihan affiliator yang tepat untuk produk kami sehingga pemasaran produk berjalan dengan lancar, dengan adanya fasilitas seperti Live Cham yang bekerjasama dengan Ninja Xpress kami akan sangat terbantu dalam memilih affiliator yang tepat dan juga membantu kami dalam menjalankan kerjasama dengan para affiliator,” tambahnya.
Melihat tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM dalam memilih affiliator yang tepat untuk bekerjasama, Ninja Xpress sebagai sahabat UKM bekerja sama dengan Live Champ yang memberikan akses bagi para UKM untuk bertemu dengan affiliator yang tepat dengan brand mereka.
Tidak hanya mempertemukan, Live Champ juga memberikan rekomendasi affiliator dan juga membantu dengan skema kerjasama dengan para affiliator sehingga UKM dan juga affiliator dapat bekerjasama dengan efektif dari sisi sumber daya manusia yang mempersiapkan kerjasama, efektivitas pembagian komisi affiliator, hingga membantu UKM untuk memastikan kolaborasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan kerjasama.
Cindy yang merupakan seorang affiliate marketing dengan followers yang mencapai 80 ribu di platform Tiktok, mengatakan, sebenarnya tidak hanya UKM yang menghadapi kendala dalam pemilihan affiliator sebagai partner kerja UKM untuk pemasaran, terkadang mereka para affiliator juga mengalalami kendala yang sama dalam memilih produk mana yang sekiranya cocok untuk dipromosikan dan sesuai dengan karakteristik audiens.
“Dengan adanya dukungan dari Ninja Xpress melalui Live Cham akan sangat membantu kami dalam memilih brand dan produk yang tepat sampai membantu kami dalam bekerjasama dengan para pemilik bisnis UKM,” tandasnya.
Selain itu, adanya seller craft (platform yang dapat membantu UKM mengurus toko), Ninja Fulfillment dan Ninja Direct diharapkan dapat menjadi jawaban yang dihadapi oleh UKM terkait affiliate Marketing. Klik di sini untuk mengakses laporan resmi selengkapnya. (any)