Jakarta– Es krim adalah makanan pencuci mulut yang populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun Indonesia bukanlah produsen es krim besar, namun konsumsi es krim di negara ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data Departemen Pertanian dan Ilmu Kehutanan Indonesia pada tahun 2020, konsumsi es krim di Indonesia mencapai 70 juta liter, naik dari 54 juta liter pada tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam konsumsi es krim di Indonesia, yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita.
Meskipun konsumsi es krim di Indonesia telah meningkat, namun angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Eropa. Konsumsi es krim per kapita di Indonesia hanya sekitar 0,25 liter per tahun, sementara di Amerika Serikat, konsumsi es krim per kapita mencapai 22 liter per tahun.
Baca juga: NTT Data Perluas Platform Jaringan Pusat Data di Indonesia
Seiring dengan meningkatnya konsumsi es krim di Indonesia, terdapat peluang besar bagi investor untuk membuka usaha es krim di Indonesia. Meskipun ada beberapa produsen es krim di Indonesia, namun persaingan di pasar masih terbuka lebar. Salah satu pendatang baru yakni PT Yili Indonesia Dairy produsen dari produk es krim merek JOYDAY. Sebagai produsen pangan, kualitas produk dan keamanan pangan merupakan prioritas utama dan hal ini menjadi unsur penting dalam pengolahan produk di pabrik yang berada di area seluas 17 hektar dan telah beroperasi sejak tahun 2021.
PT Yili Indonesia Dairy berkomitmen penuh dalam pengawasan dan pengendalian mutu kualitas produk JOYDAY guna menjamin keamanan produk saat dikonsumsi. Selain itu, keunggulan produk juga didukung oleh penggunaan teknologi terbaru, managemen mutu pengawasan serta pengendalian lingkungan yang bertanggungjawab.
PT Yili Indonesia Dairy saat ini telah tercatat sebagai perusahaan yang memiliki sistem manajemen keamanan pangan yang diakui oleh The Global Food Safety Initiative (GFSI) melalui sertifikasi FSSC 22000. Di Indonesia, PT Yili Indonesia Dairy juga menjadi perusahaan es krim pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi Program Manajemen Risiko (PMR) dari Badan POM Republik Indonesia.
Seluruh varian produk JOYDAY telah terdaftar di Badan POM Republik Indonesia dan telah tersertifikasi HALAL dalam daftar Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). “Tujuan kehadiran pabrik ini adalah untuk memenuhi permintaan es krim dari Indonesia dan negara-negara di Asia,” ujar Presiden Direktur PT Yili Indonesia Dairy, Yu Miao, disela-sela kunjungan pabrik di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Nilai Pra Penjualan PT Lippo Cikarang Capai Rp325 M
Pabrik ini merupakan pabrik es krim pertama YILI di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp2 Triliun untuk memproduksi produk utama saat ini, es krim JOYDAY. “Dengan kapasitas produksi lebih dari 100 ton es krim JOYDAY perhari untuk beragam varian rasa, PT Yili Indonesia Dairy telah mengimplementasikan teknologi terbaru dalam pemrosesan bahan baku terbaik, menerapkan manajemen mutu pengawasan serta pengendalian yang bertanggungjawab, untuk menghasilkan produk es krim terbaik seusai dengan standar kualitas di Indonesia dan internasional,” tambahnya.
Jaminan kualitas produk es krim JOYDAY juga diperkuat oleh proses pengawasan dan pengendalian mulai dari bahan baku dan bahan kemas yang digunakan agar sesuai dengan standar mutu dan halal. Produk JOYDAY diproses dengan mesin otomatis berteknologi tinggi. Pabrik ini melakukan pengawasan ketat terhadap lingkungan produksi dari berbagai kemungkinan kontaminasi.
Pabrik ini juga dilengkapi dengan laboratorium berstandar internasional yang telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk melakukan pengujian terhadap setiap produk es krim JOYDAY guna memastikan keamaan produk saat dikonsumsi.
Dengan lebih dari 40 varian rasa es krim JOYDAY, PT Yili Indonesia Dairy senantiasa fokus pada inovasi. Dalam laboratorium R&D (research & development), tenaga ahli di bidangnya fokus pada kualifikasi inovasi (pembuatan produk baru), renovasi (peningkatan mutu dari produk yang sudah ada), dan process development (pengembangan produksi). Para tenaga ahli tersebut memiliki kompetensi mumpuni dalam food science & technology dalam inovasi & pengembangan produk.
Proses produk agar sampai ke tangan konsumen juga sangat rumit dan berlapis, mulai dari pengembangan ide, pemilihan bahan baku, pengemasan, penggunaan teknologi, rangkaian pengujian dan evaluasi, pendaftaran produk ke badan sertifikasi (BPOM dan Halal), produksi hingga pendistribusian ke pasar. Jalur yang panjang tersebut untuk memastikan produk benar-benar berkualitas dan dapat diterima oleh pasar.
Dalam pelaksaan operasional bisnis, PT Yili Indonesia Dairy memiliki kepedulian dalam menerapkan standar keberlanjutan, termasuk dalam pembangunan dan pengoperasian pabriknya. Pabrik es krim JOYDAY memiliki sistem pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang air dan membantu penghematan penggunaan air hingga 4000 ton air per tahun. PT Yili Indonesia Dairy juga melakukan innovation environment yaitu melibatkan vendor/supplier secara aktif dan berkesinambungan dalam mengajukan ide-ide inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan Perusahaan.
Lebih lanjut Yu Miao menyampaikan, kehadiran pabrik es krim JOYDAY merupakan langkah awal investasi PT Yili Indonesia Dairy dalam menjadikan Indonesia sebagai hub export produk es krim JOYDAY ke negara-negara lain.
Saat ini es krim JOYDAY telah tersebar di 38 provinsi seluruh Indonesia dan sudah di ekspor ke-16 negara antara lain Singapura, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei, negara-negara Timur Tengah hingga ke Afrika dengan jumlah ekspor mencapai 1.000 ton lebih per tahun atau senilai USD2 Juta.
“Untuk persentase ekspor sekarang masih sedikit, sekitar 1 persen untuk pangsa luarnya. Jadi kita masih membangun (relasi) dengan 16 negara tersebut. Porsinya memang masih sedikit, jadi 98-99 persen porsinya masih untuk pasar Indonesia. Tapi tentunya pasti akan meningkat tergantung dari ekspansi kita ke luar negeri ini,” tukasnya.
Untuk pasar lokal, rupanya Bandung menjadi pasar terbesar mereka, yakni sekitar 20 persen.
Selain kualitas, dalam memenuhi kebutuhan produksi, PT Yili Indonesia didukung oleh tenaga kerja lokal. Saat ini, 67 persen tenaga kerja di pabrik es krim JOYDAY berasal dari daerah sekitar area pabrik. PT Yili Indonesia Dairy juga memastikan alih teknologi pada tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan yang berkesinambungan.
“Kami berharap dapat menjangkau konsumen lebih banyak lagi dengan hadir di berbagai lokasi sehingga terjangkau bagi siapa saja dan tentunya memberikan beragam varian rasa yang menambah keseruan aktivitas sehari-hari. Kami akan terus melakukan inovasi di berbagai bidang untuk memberikan produk-produk terbaik kepada konsumen. Kedepannya, kami menargetkan bisa menghadirkan lebih banyak jenis varian baru Joyday yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” tutup Yu Miao. (any)