Tangerang – Mobil ramah lingkungan menjadi topik pembicaraan yang semakin populer di era modern dengan bertambahnya perhatian masyarakat akan isu-isu lingkungan dan dampak negatif dari konsumsi bahan bakar fosil. Selain konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, mobil ramah lingkungan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mereduksi dampak negatif terhadap lingkungan hidup secara signifikan.
Pada dasarnya, teknologi yang dimanfaatkan dalam mobil ramah lingkungan terus berevolusi dan semakin maju. Saat ini, mobil ramah lingkungan dapat menggunakan baterai atau sumber energi alternatif lainnya, seperti hidrogen dan listrik, yang dengan demikian dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan sekaligus mengurangi emisi polutan.
Baca juga: Rancang Masa Depan Cerah, KISI Luncurkan Program “New Feature New Future”
Tren dalam pengembangan mobil ramah lingkungan adalah penggunaan bahan bakar alternatif seperti biofuel, etanol, LNG, LPG, dan hidrogen. Beberapa perusahaan otomotif dan produsen bahan bakar telah berinvestasi besar untuk mengembangkan teknologi ini yang berfokus pada pengurangan emisi karbon.
Salah satu ajang bergengsi untuk mobil ramah lingkungan adalah Shell Eco-marathon. Acara ini diadakan setiap tahun sejak tahun 1985 dan diikuti oleh tim-tim peserta dari berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia.
Setiap tim berkompetisi untuk menciptakan mobil dengan efisiensi energi tertinggi dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan menggunakan bahan bakar alternatif. Para peserta memanfaatkan teknologi terkini dalam perancangan dan pembuatan mobil rantai energi, seperti sistem pedelec, motor listrik, dan sistem pembakaran internal.
Baca juga: PT Lippo Cikarang Tbk Gelar RUPST 2024, Tunjuk Presiden Direktur Baru
Tahun ini, untuk kali ke lima, BINUS-ASO School of Engineering kembali berpartisipasi di program “Shell Eco- marathon” yang digelar di Indonesia. Melalui partisipasi itu, mahasiswa berkesempatan mengaplikasikan ilmu di ruang kelas dalam praktik nyata. Tahun ini, dua tim D’BASE terdiri dari mahasiswa BINUS-ASO School of Engineering akan berkompetisi dengan mobil Urban Concept internal-combustion engine dan Prototype battery electric yang ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
Setiap tahunnya, Shell menggelar kompetisi itu di berbagai benua. Untuk tahun 2024, Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 pada 2-6 Juli mendatang di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di kompetisi Shell Eco-marathon, peserta bisa membuat salah satu atau dua jenis kendaraan berdasarkan kategori yang dilombakan, yakni Urban Concept (mobil dengan fitur yang sama seperti kendaraan roda empat di jalan pada umumnya) dan Prototype (mobil dengan bobot ringan, bahan bakar energi terbarukan, dan konsumsi bahan bakar yang ultra-efisien). Kedua kategori itu terdapat tiga bahan bakar, di antaranya Internal Combustion Engine, Hydrogen Fuel Cell, dan Battery Electric.
Setelah merancang desain kendaraan, peserta juga harus mengetes performa mobil secara langsung di sirkuit balap. Mobil buatan mereka akan mengelilingi track sejauh 4,3 kilometer sebanyak 3 lap dan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata 25 km/jam. Pemenang akan ditentukan berdasarkan selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir balapan berdasarkan hasil perhitungan tim juri. Semakin kecil selisihnya, semakin baik.
Di program Shell Eco-marathon 2024, tim D’BASE dari BINUS-ASO School of Engineering akan berpartisipasi dalam kategori Urban Concept dan Prototype. Kendaraan pertama adalah kendaraan tipe Urban yang akan menggunakan bahan bakar bensin, sedangkan yang kedua adalah kendaraan listrik berbasis baterai. Sayangnya, mereka tak mengungkapkan hasil efisiensi BBM dan energi baterai dari hasil simulasi yang mereka lakukan.
Namun, sejauh ini, tim sudah mempelajari hasil-hasil kompetisi Shell Eco-marathon yang lalu, merancang desain berdasarkan hasil analisis tersebut, dan mulai menyusun prototipe fisiknya. Selama proses pembuatan mobil, berbagai partner BINUS-ASO School of Engineering membantu mereka dengan memasok suku cadang yang diperlukan.
Tim D’BASE juga telah menguji performa mobil rancangan mereka dalam berbagai latar dan situasi. Dengan demikian, mobil buatan mereka akan lebih siap menghadapi track sirkuit Mandalika, apapun kondisinya. “Bangga sekali dengan progress yang sudah dihasilkan oleh tim sejauh ini. Lombanya tinggal dua minggu lagi. Kami sudah membuat banyak kemajuan. Semoga saja kami bisa mempertahankan konsistensi ini sampai akhir lomba nanti dan pastinya kami memberikan performa terbaik,” kisah Richard Julius Stephen, Ketua Tim D’BASE di kampus BINUS-ASO, Alam Sutra, Tangerang, Kamis (20/6/2024).
Selama proses perancangan dan uji coba prototipe mobil, ada pelatih profesional yang mengawasi kinerja semua anggota tim D’BASE. Dia juga memberikan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas performa mobil yang mereka buat supaya konsumsi bahan bakarnya semakin hemat, dan bisa dikemudikan dengan aman oleh driver yang ditunjuk untuk tim mereka.
“Dari tahun ke tahun, saya kembali dibuat kagum dengan kreativitas dan potensi para mahasiswa di tim D’BASE. Saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka terus meningkatkan ide yang mereka buat, sampai proses pembuatannya secara menyeluruh. Saya yakin, D’BASE pasti bisa lebih baik lagi daripada ajang sebelum-sebelumnya,” ungkap Muhammad Nurul Puji, Dosen BINUS-ASO School of Engineering sekaligus selaku coach yang mendampingi dan membimbing D’BASE dari awal hingga akhir.
Pada kesempatan yang sama, Dekan BINUS-ASO School of Engineering Prof. Fergyanto E. Gunawan mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan dedikasi dan kerja keras tim D’BASE dalam persiapan mereka untuk Shell Eco-marathon 2024. “Dukungan penuh dari seluruh civitas akademika BINUS-ASO School of Engineering akan terus mengalir selama kompetisi berlangsung. Baik teknis, nonteknis hingga bantuan finansial,” tukasnya.
Prof Fergy berharap para mahasiswa bisa mendapat pengalaman berharga selama lomba dan bisa dilanjutkan dengan berkarir bukan hanya di Indonesia saja tapi juga di luar negeri. (any)