Jakarta – Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, menemukan bahwa menjelang liburan Idulfitri, masyarakat Indonesia lebih banyak berbelanja online dibanding offline. Hal ini terlihat dari transaksi e-commerce yang melampaui belanja di toko.
Analisis data dari Visa Consulting Analytics yang merupakan unit konsultasi pembayaran Visa, dengan menggunakan data VisaNet menunjukkan, volume transaksi e-commerce tumbuh dua kali lebih cepat daripada transaksi di toko offline pada periode Idulfitri . Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan frekuensi transaksi yang mencerminkan pergeseran signifikan menuju belanja virtual.
Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia menerangkan, pasar e-commerce Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, mengungguli negara-negara lain di kawasan tersebut. Konsumen Indonesia mempersiapkan hari raya Idulfitri dengan berbelanja di department store, serta membayar untuk layanan ritel dan perjalanan.
Baca juga: Jelajahi Surga Tersembunyi di Indonesia Timur dengan Rute Baru Transnusa
Kategori-kategori ini menjadi penyumbang utama yang mencakup sepertiga kontribusi dari total pengeluaran domestik selama periode tersebut. “Seiring dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia, konsumen semakin mengutamakan kenyamanan dan efisiensi transaksi online untuk kebutuhan sehari-hari. Tren ini tercermin dari penggunaan kartu kredit yang terus meningkat dan konsumen yang secara strategis memanfaatkan beragam keuntungannya,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (2/7/2024).
Di Visa, lanjutnya, pihaknya mendukung pergeseran digital ini dengan berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan di ekosistem pembayaran di Indonesia. “Tujuan kami adalah untuk memberikan solusi pembayaran yang inovatif, lancar, dan aman yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan konsumen yang dinamis,” lanjutnya.
Baca juga: Menteri Keuangan Beri Semangat Nasabah PNM untuk Terus Berdaya
Studi terbaru Consumer Payment Attitude Study dari Visa juga mencerminkan pergeseran konsumen ke e-commerce yang menemukan bahwa embedded payment (pembayaran dalam aplikasi/situs web) adalah yang paling banyak digunakan dan diminati oleh masyarakat Indonesia yang disurvei. Tiga alasan utama yang mendorong hal ini adalah kemudahan (61 persen) dan kecepatan (43 persen) dalam melakukan pembayaran, serta pengalaman berbelanja yang menyenangkan (32 persen).
Temuan lain juga mengungkapkan tren belanja dan perjalanan ke luar negeri yang terus meningkat di Indonesia selama periode ini, yang mencerminkan meningkatnya daya beli konsumen.
Studi Global Travel Intentions dari Visa mengungkapkan bahwa tiga destinasi utama yang dikunjungi oleh 92 persen wisatawan Indonesia adalah Singapura, Jepang, dan Malaysia, karena lokasinya yang dekat dan terjangkau. Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume pembayaran dari tahun ke tahun untuk pengeluaran internasional, hampir 10 kali lipat lebih tinggi daripada pengeluaran domestik.
“Pola belanja yang kami amati selama musim liburan Idulfitri menjadi pembelajaran yang berharga, sehingga memungkinkan Visa untuk meningkatkan layanan dan penawaran kami melalui kemitraan dengan para klien dan merchant. Di Visa, tujuan kami adalah memberikan pengalaman pembayaran yang menyenangkan dan dapat diandalkan melalui peningkatan kenyamanan, kelancaran, dan keamanan, sejalan dengan semakin banyaknya konsumen yang memilih transaksi digital dan online,” pungkasnya. (any)