Jakarta– Perusahaan yang sukses, memahami bahwa salah satu faktor kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah dengan mempekerjakan karyawan yang unggul dan memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa pertumbuhan perusahaan dan kinerja keuangan mereka sangat tergantung pada talenta dan kualitas sumber daya manusia yang mereka miliki.
Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia memainkan peran penting dalam kinerja perusahaan. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh HR Chally, sebuah perusahaan konsultan SDM, hasilnya menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas sumber daya manusia yang baik memiliki 72,6 persen keuntungan lebih tinggi daripada perusahaan yang memiliki kualitas SDM yang buruk.
Memahami hal itu, Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan Universitas Brawijaya hari ini, Rabu (3/7/2024) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Tumbuh Positif, Pendapatan PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk Naik 47,51 Persen
Acara seremonial berlangsung di Gedung Sarana Jaya, Jl. Budi Kemuliaan I No.1, dihadiri oleh Direktur Utama Sarana Jaya, Andira Reoputra, dan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, s.Si., Msi., Ph. D. Med. Sc.
Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan kualitas, kapabilitas dan integritas SDM di Sarana Jaya, sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kolaborasi dengan Universitas Brawijaya ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk memperkuat SDM. Akses ke pendidikan berkualitas dan program-program penelitian akan meningkatkan kompetensi tim kami,” ujar Andira Reoputra dalam sambutannya.
Prof. Widodo, S.Si., Msi., Ph. D. Med. Sc. mengakui, Universitas Brawijaya (Unibraw) sangat antusias dengan kerja sama ini. “Sinergi antara dunia akademik dan industri adalah kunci untuk mencetak SDM yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan. Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas,” tandasnya.
Baca juga: Binus Aso Kembali Berlaga di Shell Eco Marathon, Yuk Intip Persiapannya!
MoU ini menyoroti beberapa fokus utama yaitu pendidikan dalam hal penyediaan program pendidikan formal dan non-formal bagi karyawan Sarana Jaya, termasuk program magister, doktoral, pelatihan profesional, dan sertifikasi. Dimana nantinya karyawan Sarana Jaya dapat mengakses pendidikan formal maupun non-formal.
Juga di bidang penelitian contohnya penelitian bersama yang bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan dan industri perusahaan. Selain itu dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, nantinya dapat dilakukan pelibatan karyawan dan mahasiswa dalam program-program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan lingkungan. Berbagai program pelatihan dan pengembangan yang ada seluruhnya dirancang guna meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM Sarana Jaya demi kemajuan bisnis perusahaan.
Acara MoU ini juga turut dihadiri oleh Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto. “Kami menyampaikan apresiasi tertinggi atas kegiatan ini, kedepannya kami berharap jalinan kemitraan dalam pemberdayaan SDM di lintas sektor dalam tingkat nasional dapat terus berjalan sehingga pembangunan nasional khususnya di bidang properti dapat terus berjalan secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Iwan yang juga merupakan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ini, berharap BUMD bisa dapat berperan lebih luas dalam pembangunan dan pengelolaan dalam pelaksanaan proyek strategis nasional termasuk di bidang perumahan.
Sarana Jaya optimistis dukungan dari Universitas Brawijaya melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan SDM yang komprehensif akan membantu perusahaan mencapai visinya sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur.
Reformasi Bisnis
Sejak menjabat Direktur Utama Sarana Jaya pada Agustus 2023, Andira Reoputra langsung bergerak cepat melakukan pembenahan struktural di Sarana Jaya, salah satunya dengan meningkatkan kapabilitas SDM yang dimiliki perusahaan.
Kontinuitas penerapan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan juga dilakukan demi menciptakan iklim perusahaan yang beretika, akuntabel, transparan dan berkelanjutan. “Kami terus konsisten dalam melakukan pembenahan di Sarana Jaya, dan dengan adanya sinergi dan penjalinan kerja sama dengan mitra-mitra yang kredibel seperti sekarang ini, diharapkan membantu Sarana Jaya regaining citra baiknya kembali,” tutur Andira.
Ditegaskan, dirinya tidak hanya berfokus pada pembenahan proses bisnis saja, namun pengembangan SDM dirasa amat penting bagi keberlanjutan perusahaan ke depan. “Kami percaya, SDM merupakan aset perusahaan yang paling penting. SDM yang unggul dan berintegritas tinggi akan menjadikan Sarana Jaya kembali menjadi pengembang yang terkemuka di Jakarta dan nasional,” pungkasnya. (any)