JAKARTA – Gelombang era digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita hingga melahirkan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Karena itulah, untuk menjawab perkembangan zaman yang ada maka Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pun memulai gerakan baru.
Gerakan ini dimulai dengan meluncurkan tagline FIKOM DIGI 5.0 sekaligus penamaan konsentrasi baru, yakni Digital PR, Digital Advertising, Digital Journalism, dan Digital Broadcasting. Dekan FIKOM Universitas Moestopo, Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si. menjelaskan, bila gerakan baru ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dan perkembangan teknologi komunikasi yang berkaitan digitalisasi. “Kampus harus mampu merespon perubahan baik konteks industri maupun kebutuhan masyarakat dan pengguna (stakeholder),” ujarnya, di Jakarta, dikutip Junat (5/7/2024).
Dengan penamaan konsentrasi baru ini, lanjutnya, pihaknya berharap ada peningkatan animo untuk kuliah di Universitas Moestopo karena pembelajaran sudah berorientasi digital. “Kami sangat percaya Generasi Z memiliki kemampuan yang melebihi Gen Milenial,” tuturnya.
Baca juga: Satu Dekade, Binus ASO Cetak 300 Insinyur Modern yang 100 Persen Terserap Industri
Lebih lanjut Dr. Saifulloh menjelaskan bila DIGI 5.0 merupakan sebuah visi dimana FIKOM Universitas Moestopo akan banyak mendidik dan melahirkan mahasiswa dan sarjana keren yang siap menyambut era digital. Karena itu, penambahan kata digital di konsentrasi yang ada tidaklah sembarangan.
Dr. Saifulloh menjelaskan bahwa penamaan konsentrasi ini dilakukan melalui beberapa tahapan, baik dalam penyusunan profil lulusan, kurikulum dan muatan mata kuliah, Focus Group Discussion (FGD) dengan narasumber yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi komunikasi secara digital khususnya bidang digital.
Baca juga: Ketahanan dan Keberlanjutan Energi di Indonesia, Ini Dia Tantangan dan Solusinya!
Faktor-faktor lain juga diperhitungkan sebagai syarat perubahan kurikulum. “Faktor-faktor tersebut diukur berdasarkan atas riset yang dilakukan secara internal yang dibagi atas empat kelompok yaitu perspektif keuangan, perspektif stakeholders, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,” lugas Dr. Saifulloh.
“Dengan adanya DIGI 5.0 kami berharap mampu membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih siap kerja. Sebab dari 57 mata kuliah per konsentrasi, mahasiswa akan lebih banyak diberi muatan praktek (70%) dibanding muatan teori (30%),” jelasnya.
Langkah ini akan memberi warna tersendiri pada dunia pendidikan Indonesia sekaligus sebagai respon perubahan era digital yang semakin canggih dan tantangan untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya Gen Z sesuai dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang sehingga memiliki karakter (digital character building).
Apalagi para pengajar yang dilibatkan dalam konsentrasi digital ini adalah para praktisi yang berpengalaman dan memahami dengan baik bidang ini sehingga outputnya juga akan sesuai dengan tujuan dan target yang ditetapkan oleh FIKOM Universitas Moestopo.
Terlebih, sejak lama FIKOM Universitas Moestopo juga sudah memiliki laboratorium terpadu yang representatif di Jakarta Selatan. Lab terpadu ini dilengkapi dengan laboratorium komputer, studio televisi, ruang radio, dan lain sebagainya. “Dan untuk lebih memperkuat kualitas pendidikan yang ada kami juga bekerja sama dengan banyak media dari televisi, perusahaan yang bergerak di bidang digital hingga media online serta asosiasi industri terkait,” pungkas Dr. Saifulloh. (any)