Jakarta-Pernikahan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai untuk menjadi pasangan hidup yang sah. Dalam pernikahan, pasangan memiliki tujuan untuk berkomitmen satu sama lain secara emosional, spiritual, dan fisik.
Namun, di balik hakikat pernikahan tersebut terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan dan keberhasilannya. Kepercayaan, kejujuran, saling pengertian, komunikasi yang baik, pengorbanan, dan dukungan satu sama lain adalah faktor-faktor kunci yang diperlukan untuk menjaga keharmonisan pernikahan.
Namun, pernikahan zaman sekarang telah memasuki tren baru. Angkanya secara konsisten mengalami penurunan, perceraian kian meningkat, dan pemberitaan tentang KDRT seolah tiada ujungnya. Semua ini tak pelak membuat orang bertanya-tanya, apakah pernikahan seburuk itu?
“Tidak, jika itu dengan pasangan yang tepat dan hubungan yang sehat. Fenomena kegagalan rumah tangga sendiri, dalam ilmu family constellation atau konstelasi keluarga, dipahami sebagai akibat tidak pulihnya pola rantai toksik yang diwariskan orang tua dan leluhur. Oleh karenanya, mengenali pasangan, keluarganya, dan histori diri sendiri sudah sepatutnya menjadi kewajiban sebelum memasuki hubungan jangka panjang,” ujar terapis Family Constellation bersertifikat Meilinda Sutanto di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: USAID dan Amazon Web Services Kembali Gelar Talenta Accelerator
Semua itu dituangkan olehnya dalam sebuah buku berjudul “I DO”. Ini merupakan karya kedua dari penulis best-selling Meilinda, seorang terapis konstelasi keluarga yang buku pertamanya berjudul “Family Constellation” dicetak ulang sebanyak empat kali sepanjang tahun 2023 lalu.
Diterbitkan oleh Gramedia dan Elexmedia, buku ini bukan membahas tentang bagaimana menciptakan wedding seindah tema fairy tale, melainkan memandu pembacanya untuk mengenali dan memutus trauma turun-temurun yang berpotensi merusak hubungan. Dengan metode konstelasi keluarga yang dapat mengidentifikasi masalah ke akar, temukan jalan untuk membangun, membina, dan mentransformasi hubungan berpasanganmu menjadi lebih sehat, intim, dan memuaskan.
Tema relationship diangkat dalam buku kedua ini mengingat betapa pentingnya setiap pasangan untuk dapat menciptakan dan menjaga hubungan sehat sebagai fondasi kuat saat membangun dan membina rumah tangga. Fase penting yang tidak dapat dilewati begitu saja, dalih-dalih langsung menjajaki urusan parenting atau “yang penting anak” yang bisa berdampak negatif baik dalam perkembangan anak, maupun terhadap karir dan tingkat kepuasan dalam hidup.
Seiring dengan berjalannya waktu, cinta dan pernikahan berevolusi sesuai jaman. Ketika jaman dulu pernikahan dianggap sebagai sarana atau alat untuk bertahan hidup bagi seorang Perempuan, jaman sekarang pernikahan menjadi pilihan dan bukan keharusan. Disini pentingnya bagaimana kita bisa menavigasi perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini karena makna kebahagiaa⁴n bagi setiap orang berbeda.
Baca juga: INDOFEST Hadir di JCC, Saatnya Berburu Diskon Perlengkapan Outdoor
“Buku ini cocok bagi siapapun yang mau mempersiapkan kehidupan bersama setelah mengikat janji pernikahan, sedang dalam tahap berpacaran serius maupun tidak serius. Skeptis atau bahkan tidak percaya dengan pernikahan, berniat untuk menjalin hubungan, tetapi terkendala waktu, tanggung jawab, atau trauma, telah bercerai dan ingin memulai kehidupan berpasangan lagi. Telah menikah, tetapi merasa hubungan penuh perjuangan atau bahkan hambar,” terangnyam
Diharapkan, mereka yang membaca buku “I DO” dapat lebih menyadari betapa pentingnya menciptakan kebahagiaan versi masing-masing. Ketika harus memilih untuk single, menikah, cerai, atau menikah lagi, pilihlah untuk Bahagia! Buku “I DO” karya Meilinda Sutanto bisa didapatkan di seluruh toko buku Gramedia di seluruh Indonesia.
Profil Meilinda Sutanto
Meilinda Sutanto adalah terapis Family Constellation bersertifikat. Dengan keahlian serta komitmennya terhadap dinamika budaya keluarga Asia, Meilinda sangat fasih dalam mengatasi masalah terkait bakti dan rasa hormat kepada orangtua, konflik antar generasi, ekspektasi budaya, dampak kolektivisme pada identitas dan hubungan personal, serta bagaimana memberdayakan pribadi dan keluarga dalam perjalanan mereka menuju hubungan yang harmonis dan sejahtera.
Meilinda memiliki pelatihan Family Constellation secara formal selama lebih dari 200 jam, dan juga lulus dari Institute of Integrative Nutrition di New York. Dia juga menjadi penulis best-selling serta aktif terlibat dalam komunitas keluarga Asia untuk menjangkau masalah edukasi dan berusaha meningkatkan kesadaran atas kesehatan mental dan wellbeing
Meilinda pernah diundang sebagai pembicara internasional serta menjadi pelatih untuk perusahaan yang tergabung dalam Fortune 500 Global, Meilinda juga masuk ke dalam daftar Fortune 40 under 40. Saat ini, día sedang melanjutkan studi S2 Psikologi di Harvard Extension School, Amerika Serikat.
Selain aktif melakukan monthly workshop Family Constellation, Meilinda juga menawarkan private consultation, baik secara online maupun offline untuk client yang lebih nyaman melakukan sesi one on one.
VISI dan MISI
Masa lalu, sekarang, dan masa depan saling mempunyai kaitan dengan trauma yang diturunkan dari generasi ke generasi. Family Constellation Lab memahami pentingnya penanganan dan penyembuhan dari trauma antar generasi yang relevan secara budaya dan berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam memahami dinamika keluarga seiring perubahan waktu dan zaman, berbasis data dari penelitian, sambil tetap menghormati riwayat unik setiap keluarga.
Memahami dan mengintervensi trauma antar generasi sangat penting untuk membuka kunci penyembuhan dari luka masa lalu, memberdayakan mereka yang hidup di masa kini, memutus siklus yang berbahaya untuk kesehatan mental mereka, dan menghentikan efek trauma kepada generasi selanjutnya, sehingga kita bisa melangkah maju dengan mudah dan mendapat dukungan dari leluhur.
MENGENAI TERAPI KONSTELASI KELUARGA
Terinspirasi oleh ajaran Bert Hellinger, Family Constellation atau terapi konstelasi keluarga merupakan sebuah pendekatan terapi yang ampuh, menyelami dinamika keluarga yang tersembunyi dan mengungkap dampak mendalam yang diwariskan leluhur ke dalam hidup Anda.
Pendekatan transformatif ini membantu Anda menemukan kesadaran akan adanya trauma masa lalu, pola hubungan, dan beban emosional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Terapi ini telah dipraktikkan di 35 negara di seluruh dunia dan populer karena sifatnya yang cepat dapat mengidentifikasi sebuah masalah ke akarnya dan mencari solusi yang lebih permanen.
Manfaat yang dapat dirasakan dari terapi family constellation salah satunya dapat menjadikan Hubungan yang membaik dengan pasangan, orang tua dan/atau anak, membuat Anda lebih menghargai diri, meningkatkan rasa percaya diri, menyembuhkan luka batin, menyelesaikan konflik keluarga, mengatasi kecanduan, mengurai masalah keuangan serta hal-hal yang menghambat bisnis, karir, pengembangan diri, dan kesejahteraan Anda.
Terapi Family Constellation umumnya dianggap aman, tetapi seperti semua jenis terapi, mungkin ada ketidaknyamanan atau tekanan emosional yang muncul selama proses berlangsung. Penting untuk memilih terapis berkualifikasi yang dapat membimbing proses Anda dan memberi dukungan sesuai kebutuhan.
Terapi Family Constellation dapat menangani berbagai masalah mulai dari konflik dalam hubungan, trauma keluarga, duka yang belum terselesaikan, gangguan kecemasan, depresi, kesulitan dalam karir atau keuangan, penyakit psikosomatis, dan pola perilaku yang menyakiti diri atau pengalaman negatif yang berulang. (any)