Jakarta-Firma konsultan manajemen global Kearney baru-baru ini merilis studi terbaru mereka yang berjudul “2024 Kearney Regenerate Asia Pacific Sustainability Report”. Studi yang komprehensif ini menganalisis praktik keberlanjutan dari berbagai perusahaan di Asia Pasifik (APAC).
Studi ini menyoroti kebutuhan mendesak bagi perusahaan di Indonesia untuk beralih ke keberlanjutan regeneratif. Pendekatan ini sangat penting untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial, yang terkait dengan memastikan ketahanan jangka panjang, profitabilitas, dan dampak positif bagi masyarakat.
Meskipun kesadaran akan pentingnya keberlanjutan bagi sebuah organisasi sangat besar, sebagian besar pemimpin bisnis di Asia masih memandang keberlanjutan sebagai pendorong biaya dan risiko daripada peluang untuk menciptakan nilai lebih. Perbedaan tingkat kematangan dalam perjalanan keberlanjutan membuat bisnis di Asia berada pada tingkat yang berbeda-beda, tetapi mereka tetap optimis dalam mencapai dampak positif dalam satu dekade.
Baca juga: Keramas Aja Nggak Cukup, Ini Pentingnya Pakai Hair Oil!
Shirley Santoso, Presiden Direktur Kearney Indonesia, mengatakan, studi ini menekankan bahwa transisi menuju keberlanjutan regeneratif sangat penting bagi bisnis di Indonesia untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial, memastikan ketahanan jangka panjang, profitabilitas, dan manfaat bagi komunitas. “Melaksanakan praktik ini dapat meningkatkan tanggung jawab korporat dan sejalan dengan tujuan keberlanjutan global, menciptakan masa depan yang lebih sehat dan adil bagi semua,” ujarnya.
Indonesia sendiri telah menetapkan ambisi untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Namun, pada saat ini, lebih dari 80% energi Indonesia disediakan melalui bahan bakar fosil, dan Indonesia adalah produsen batu bara terbesar ke-4 di dunia.
Baca juga: Samakan Persepsi, Uu Saeful Mikdar Hadiri Pertemuan Dua Tokoh Parpol
Untuk mengatasi ini, pada tahun 2022, Indonesia mendirikan ‘Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan’ (Just Energy Transition Partnership/JETP) untuk memobilisasi USD 20 miliar dalam 3-5 tahun ke depan guna mempercepat transisi energi.
Berdasarkan hasil studinya, 43% organisasi Indonesia saat ini telah mengadopsi pendekatan regeneratif untuk keberlanjutan, dengan tambahan 57% perencanaan untuk melaksanakan dalam 1-3 tahun ke depan. Studi Kearney di Asia Pasifik menunjukkan bahwa perusahaan yang fokus pada praktik regeneratif dapat memberikan dampak positif bersih, berkontribusi pada pemulihan ekosistem, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan menciptakan peluang ekonomi.
Mengintegrasikan upaya keberlanjutan ke dalam strategi bisnis inti dan memastikan komitmen dari pimpinan tertinggi adalah kunci untuk mengatasi tantangan terkait akuntabilitas dan metrik yang menjadi kekhawatiran para pemimpin bisnis di Indonesia dalam merespons greenwashing.
Hanya 46% dari 72% pemimpin bisnis di Indonesia yang percaya bahwa target dekarbonisasi dapat dicapai dan memiliki rencana yang sesuai dengan Perjanjian Paris, menunjukkan perlunya struktur tata kelola yang lebih kuat dan mekanisme akuntabilitas yang lebih jelas.
Teknologi menjadi komponen penting dalam mendefinisikan ulang proses bisnis dan rantai pasokan, memungkinkan organisasi yang kuat untuk fokus pada penciptaan nilai jangka panjang. Teknologi canggih mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi di seluruh operasi. Di Indonesia, teknologi yang lebih baik, dukungan manajemen yang lebih besar, dan kemampuan pengukuran emisi yang lebih baik merupakan pendorong utama untuk mempercepat upaya dekarbonisasi.
Dengan mengadopsi praktik regeneratif, memperkuat kepemimpinan dan tata kelola, serta memanfaatkan teknologi canggih, perusahaan di Indonesia dapat mencapai kesuksesan jangka panjang, berkontribusi pada tujuan keberlanjutan global, dan mendorong masa depan yang lebih sehat dan adil.
Studi Kearney menekankan pentingnya keberlanjutan regeneratif bagi bisnis di Indonesia dan pentingnya keberlanjutan untuk memastikan ketahanan jangka panjang, profitabilitas, dan dampak positif bagi masyarakat. (any)