Jakarta-Dalam rangka memperingati HUT ke-75 Hubungan Diplomatik antara Filipina dan Indonesia, serta perayaan tahunan Bulan Peduli Bangsa Maritim dan Kepulauan (MANA Mo) yang diadakan setiap September 2024, Kedutaan Besar Filipina di Jakarta gmengadakan diskusi ceramah sebagai acara sampingan dari
“Pameran Sementara Arthefact 3.0, Kapal-kapal Monumental: Warisan Budaya Bersama, Berbagi Kenangan” yang diadakan oleh Museum Bahari Jakarta, Indonesia. Arthefact 3.0 sendiri merupakan pameran tahunan yang bertujuan untuk memamerkan instalasi seni kapal-kapal megah sepanjang sejarah dan menekankan budaya maritim Indonesia dan negara-negara lain.
Baca juga: Samsonite Kembali Hadir dengan Luggage Trade-in Program
Dalam upaya untuk memamerkan kekayaan warisan maritim Filipina, yang merupakan bagian dari identitas negaranya serta kesamaan dengan Indonesia sebagai negara maritim, pihak Kedutaan Besar Filipina telah mengundang Dr. Ambeth Ocampo untuk menyampaikan kuliah berjudul “Peta dan Kemunculan Bangsa Filipina”.
Dr. Ambeth Ocampo adalah seorang profesor ternama, sejarawan publik, dan kurator independen yang mengkaji sejarah Filipina abad ke-19, khususnya seni, budaya, dan orang-orang yang berperan dalam kelahiran negara tersebut.
Baca juga: Tingkatkan PHBS di Sekolah, Guardian Hadirkan Sanitasi dan Sabun untuk Ribuan Siswa Indonesia
Ia saat ini menjabat sebagai Profesor Sejarah Hermenegildo B. Reyes di Universitas Ateneo de Manila, serta pernah menjabat sebagai akademisi di Universitas Filipina, Universitas De La Salle, Universitas Chulalongkorn, Thailand, Universitas Michigan di Ann Arbor, Universitas Kyoto, dan Universitas Sophia, Tokyo. Pada tahun 2024, ia dianugerahi gelar doktor dalam Administrasi Publik (honoris causa) oleh Universitas Politeknik Filipina.
Dalam kuliahnya, Dr. Ocampo akan membahas cara membaca kisah kebangsaan Filipina melalui peta dan menarik kaitannya dengan kepulauan Filipina yang kaya akan budaya dan sifatnya. Kuliahnya akan memberikan wawasan dan refleksi terhadap masa lalu bangsa serta dampaknya bagi kondisi saat ini, serta bagaimana bangsa tersebut dapat bergerak maju secara bermakna sebagai sebuah negara.
Selama ini, Ambeth R Ocampo telah menulis banyak karya. Esai-esainya telah disusun dan diterbitkan dalam 35 buku, yang paling baru adalah History in Lockdown (2024), Cabinet of Curiosities: History from Philippine Artifacts (2023), dan Rizal Without the Overcoat yang telah dicetak selama 34 tahun terakhir. Ia pernah menjabat sebagai Presiden City College of Manila, Presiden Philippine Historical Association, Wakil Ketua Manila Historical and Heritage Commission, Ketua National Historical Commission of the Philippines dan merangkap Ketua National Commission for Culture and the Arts.
Profesor Ocampo juga dianugerahi beberapa penghargaan dan penghormatan seperti Fukuoka Prize, Ten Outstanding Young Men atau TOYM, Metrobank Outstanding Teacher Award, dan Fulbright Senior Research Fellowship.
Ia juga telah dianugerahi Order of Civil Merit dari Spanyol, Order of Arts and Letters dari Prancis, serta Order of Lakandula, Presidential Medal of Merit, dan Knight Grand Officer of the Knights of Rizal dari Filipina. Dalam kehidupan religiusnya, ia adalah biarawan Benediktin yang dikenal sebagai Dom. Ignacio Maria, OSB. Di masa sekarang, ia memoderasi saluran Facebook, Instagram, dan YouTube yang sedang berkembang. (any)