Bekasi – Sejumlah pihak sesalkan proyek Ground Breaking sistem penyediaan air minum (SPAM) Regional Tirta Bhagasasi tuai kontroversi.
Sebab, kegiatan yang memakan biaya ratusan miliar itu tidak melibatkan kepala daerah sebagai pemegang saham.
Baca juga: National Workshop Lean Management Rumah Sakit 2024 Berhasil Menarik 310 Peserta.
Ketua LSM Triga Nusantara Indonesia cabang Kota Bekasi, Maksum Alfarizi mengatakan, sepatutnya proyek Ground Breaking itu melibatkan kepala daerah di Kota Bekasi.
Baca juga: 4 Ribu Peserta Ikuti Herbalife Run 2024 di ICE BSD
“Seharusnya dilibatkan kepala daerah, agar proyek itu bisa lebih transfaran,” kata Maksum.
Atas kejadian itu, Maksum mendesak agar kegiatan tersebut ditinjau ulang. Kemudian, pembahasan proyek itu harus dilibatkan kepala daerah. “Kan Perumda itu punya Pemerintah Kota Bekasi, bos nya itu Pj wali kota sekarang, masa bos enggak dilibatin,” ujarnya.
Seperti yang dikutif dari temporatur, belum ada keterangan resmi dari pihak Perumda terkait pernyataan proyek Ground Breaking tersebut.