Jakarta – Penyakit seperti pneumonia dan diare masih menjadi penyebab utama kematian anak di Indonesia. Kondisi ini diperburuk oleh keterbatasan akses informasi kesehatan dan kepercayaan budaya yang mengakar kuat. Untuk menghadapi tantangan ini, Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Unilever, dan The Power of Nutrition berkolaborasi melalui Program Keluarga SIGAP (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan).
Program ini bertujuan mendorong perubahan perilaku preventif pada keluarga, terutama yang memiliki anak usia 0–24 bulan. Dengan dukungan Kementerian Kesehatan, BKKBN, dan berbagai lembaga pemerintah lainnya, fase percontohan program yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, dan Banjar, Kalimantan Selatan, menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca juga: GE HealthCare dan ARSSI Berkolaborasi Majukan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Swasta Indonesia
Peningkatan Signifikan dalam Perilaku Kesehatan
Hasil evaluasi menunjukkan:
-Cakupan vaksin PCV1 (pencegah pneumonia) meningkat dari 28% menjadi 64%.
-Praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum makan naik dari 50% menjadi 81%.
-Kepedulian orang tua terhadap jadwal imunisasi anak meningkat dari 40% menjadi 61%.
-Kesadaran akan pemberian ASI eksklusif juga naik dari 90% menjadi 94%.
dr. Elvieda Sariwati, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, menyebut program ini selaras dengan prioritas nasional. “Pemberian imunisasi, kebiasaan CTPS, dan konsumsi makanan bergizi adalah langkah sederhana namun berdampak besar dalam mencegah penyakit. Kami berharap Program Keluarga SIGAP dapat berkembang lebih luas,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Lenzing dan Merdi Sihombing Wujudkan Fashion Berkelanjutan dalam Pameran “The Flying Cloth”
Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia Sehat
Dukungan lintas sektor memainkan peran penting dalam keberhasilan Keluarga SIGAP. drg. Ratu Mirah Afifah, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, menekankan pentingnya pendekatan holistik.
“Kami bangga menjadi bagian dari program ini. Dengan menggabungkan program CTPS, edukasi nutrisi, dan vaksinasi, kami dapat mencapai dampak yang lebih luas. Ini sejalan dengan visi kami untuk mendukung kesehatan keluarga Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Pendekatan kreatif juga diimplementasikan dalam pelatihan petugas kesehatan dan kader. Mereka dilengkapi dengan alat komunikasi interaktif untuk menyampaikan pesan kesehatan dengan cara yang mudah dipahami masyarakat. dr. Intan Widayati, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bogor, menyebut pendekatan ini telah menggerakkan desa-desa untuk mendukung keberlanjutan program melalui alokasi dana desa.
Optimisme untuk Perluasan Program di 2025
Keberhasilan fase percontohan di Bogor dan Banjar memicu rencana ekspansi Program Keluarga SIGAP di tahun 2025. Dengan tujuan menjangkau lebih banyak keluarga di seluruh Indonesia, program ini diharapkan membawa dampak kesehatan yang lebih besar bagi masyarakat.
drg. Ratu Mirah Afifah menutup dengan optimisme. “Pengalaman dari India, ditambah hasil positif dari Indonesia, memberi kami keyakinan untuk memperluas cakupan program. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan inisiatif ini berjalan sukses,” ungkapnya.
Masa Depan Sehat untuk Keluarga Indonesia
Program Keluarga SIGAP telah membuktikan bahwa pendekatan terpadu dalam vaksinasi, kebersihan, dan nutrisi mampu menciptakan perubahan perilaku yang nyata. Dengan keberlanjutan dan perluasan program, jalan menuju masa depan yang lebih sehat bagi jutaan anak Indonesia semakin terbuka. (any)