Cibinong – Dalam rangka memperingati World Anemia Awareness Day 2025, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerja sama dengan e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia. Program ini diwujudkan dalam bentuk Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi, yang bertujuan menekan angka anemia pada ibu dan anak di Indonesia.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, IBI dan e-Nutri memperkenalkan Kalkulator Zat Besi, sebuah fitur dalam aplikasi e-Nutri yang memungkinkan bidan dan tenaga kesehatan melakukan penilaian serta pemantauan risiko defisiensi besi dengan lebih mudah dan mandiri. Gerakan ini telah dimulai secara serentak di seluruh Indonesia sejak 1 Februari 2025 dan pada hari ini, Kamis (13/2/2025) resmi diperkenalkan dalam acara di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Program ini memiliki target besar: menjangkau 500 ribu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak guna meningkatkan kesadaran serta pemantauan anemia defisiensi besi—salah satu faktor utama penyebab stunting dan gangguan tumbuh kembang anak.
Baca juga: Sinergi Bank dan Manajer Investasi: Tren Baru di Industri Keuangan Indonesia
Anemia Defisiensi Besi Masih Jadi Tantangan Besar
Data menunjukkan bahwa 3 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, sementara 1 dari 4 anak di bawah usia lima tahun juga menghadapi kondisi serupa. Penyebab utamanya adalah kurangnya asupan zat besi dalam pola makan sehari-hari. Bahkan, 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi, sedangkan rata-rata konsumsi zat besi pada ibu hamil dan menyusui hanya 44% hingga 63% dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.

Anemia defisiensi besi tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga berisiko menyebabkan stunting, gangguan perkembangan otak, serta penurunan daya pikir dan fokus anak. Jika tidak ditangani, masalah ini dapat mengancam pencapaian Generasi Emas 2045, generasi penerus bangsa yang diharapkan tumbuh sehat dan cerdas.
Peran Strategis Bidan dalam Pencegahan Anemia
Baca juga: YOUNG Restaurant Hadir dengan Menu Vol. 02: Sensasi Baru Kuliner Thailand yang Berani
Ketua Umum Pengurus Pusat IBI, Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM, menegaskan bahwa bidan memiliki peran sentral dalam deteksi dini dan pencegahan anemia defisiensi besi.
“Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkomitmen penuh dalam menekan angka anemia pada ibu dan anak, yang pada akhirnya juga berkontribusi dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan kasus stunting. Skrining anemia yang terintegrasi dalam pelayanan sehari-hari bidan adalah kunci untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.
Ade juga menyoroti pentingnya zat besi dalam mendukung kesehatan ibu dan anak. Pada ibu hamil, zat besi berperan dalam peningkatan volume darah, pembentukan plasenta, serta mendukung cadangan zat besi dalam ASI. Sementara pada anak, zat besi berperan dalam meningkatkan daya ingat, fokus, dan kecerdasan, yang sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik mereka di masa depan.
Kalkulator Zat Besi: Inovasi Digital untuk Skrining Anemia
Untuk mendukung para bidan dalam melakukan skrining anemia, e-Nutri menghadirkan fitur Kalkulator Zat Besi—alat bantu berbasis kuesioner yang terdiri dari 7–10 pertanyaan sederhana terkait pola makan harian. Skrining ini hanya membutuhkan waktu 3 menit, tetapi dapat memberikan gambaran penting mengenai risiko anemia defisiensi besi pada ibu dan anak.
Menurut Gladys Samosir, Digital Engagement Lead e-Nutri, fitur ini dikembangkan berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan zat besi dalam Angka Kebutuhan Gizi (AKG) Indonesia. “Dengan inovasi ini, para bidan dan tenaga kesehatan dapat dengan mudah melakukan deteksi dini anemia, memberikan edukasi yang lebih baik kepada ibu dan anak, serta merekomendasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif,” tukasnya.
Kolaborasi Berkelanjutan untuk Generasi Bebas Anemia
Sebagai tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, bidan memiliki potensi besar dalam upaya pencegahan anemia. Dengan jumlah yang mencapai 26,2% dari total tenaga kesehatan di Indonesia, peran mereka sangat strategis dalam memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan intervensi tepat waktu jika terdeteksi anemia.
Ade pun menyampaikan harapan besarnya terhadap kolaborasi ini. “Kami menyambut baik kerja sama ini dan berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan serta melibatkan lebih banyak pihak. Dengan pemanfaatan fitur Kalkulator Zat Besi di aplikasi e-Nutri, kami yakin bidan dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal dalam mendeteksi dan mencegah anemia defisiensi besi di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Dengan adanya inovasi dan komitmen kuat dari berbagai pihak, diharapkan gerakan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia ini bisa menjadi langkah besar menuju Indonesia bebas anemia, sekaligus mendukung generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. (any)