Jakarta-Di tengah dinamika ekonomi global, kemandirian finansial menjadi faktor krusial bagi perempuan untuk memiliki kendali atas hidup mereka. Sayangnya, perempuan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam pemberdayaan ekonomi. Laporan INSEAD menempatkan Indonesia di peringkat ke-109 dari 134 negara dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, mengindikasikan masih lebarnya kesenjangan finansial yang harus diatasi.
Kondisi ini semakin kompleks dengan meningkatnya kasus kekerasan finansial terhadap perempuan. Data menunjukkan bahwa 24,5% perempuan di Indonesia mengalami kekerasan ekonomi dalam bentuk eksploitasi dan manipulasi keuangan, sementara 12,27% perempuan berperan sebagai kepala keluarga. Situasi ini menegaskan pentingnya literasi keuangan agar perempuan dapat mengambil keputusan finansial yang cerdas dan mandiri.
Meningkatkan Literasi Keuangan Perempuan
Sebagai upaya meningkatkan pemahaman perempuan terhadap pengelolaan keuangan, Asuransi Astra menggelar workshop MENJADI #PerempuanBermakna. Acara ini ditujukan untuk jurnalis perempuan, guna membekali mereka dengan keterampilan finansial yang lebih baik.
Baca juga: Bemomio dan Ikatan Bidan Indonesia Bersinergi: Dukung Kehamilan Sehat di Kabupaten Bogor
Dalam sesi literasi keuangan, Financial Planner Rista Zwestika Reni menekankan bahwa perempuan dengan pemahaman finansial yang baik akan lebih siap dalam mengelola keuangan, menghindari jerat utang, serta memilih investasi yang tepat untuk masa depan.

“Perempuan harus mandiri secara keuangan. Literasi keuangan memberikan perempuan kendali atas keputusan finansial yang lebih bijak, dan ini adalah salah satu kunci untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang,” ujar Rista di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Baca juga: Bemomio dan Ikatan Bidan Indonesia Bersinergi: Dukung Kehamilan Sehat di Kabupaten Bogor
Lebih dari sekadar mengatur keuangan pribadi, literasi finansial juga membuka peluang lebih luas bagi perempuan untuk berkontribusi dalam perekonomian. Ketika perempuan memiliki kendali atas keuangan mereka, mereka dapat membangun bisnis, berinvestasi, dan memberikan dampak positif bagi keluarga serta komunitas.
Selain itu, pemahaman finansial juga berkaitan erat dengan perlindungan diri, termasuk dalam memilih instrumen keuangan seperti asuransi. Dengan memiliki jaring pengaman keuangan, perempuan dapat lebih siap menghadapi risiko tak terduga di masa depan.
“Perempuan yang memahami keuangan dengan baik dapat membuat keputusan finansial yang lebih mandiri, termasuk dalam hal investasi dan dana darurat seperti asuransi,” tambah Rista.
Menjaga Kesejahteraan Perempuan: Finansial, Keselamatan, dan Mental
Ketahanan finansial perempuan bukan hanya tentang angka dan investasi, tetapi juga membangun kesadaran bahwa mereka berhak memiliki masa depan yang stabil dan mandiri. Oleh karena itu, selain literasi keuangan, workshop ini juga menghadirkan berbagai sesi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara menyeluruh.
Dalam sesi berikutnya, materi safety riding diberikan oleh Digit Megandari, Trainer Safety & Defensive Driving dari Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL). Sesi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara, baik bagi pengendara motor maupun mobil.
“Keselamatan adalah hal yang sangat penting, terutama bagi para jurnalis perempuan yang memiliki mobilitas tinggi. Mereka perlu memahami teknik berkendara yang aman untuk memastikan perjalanan yang tidak hanya lancar tetapi juga selamat bagi diri sendiri dan orang lain di jalan,” ungkap Digit.
Selain aspek keselamatan, kesejahteraan fisik perempuan juga diperkuat melalui sesi bela diri yang dibawakan oleh Martial Artist & Professional Trainer, Putri Camelien. Materi ini memberikan keterampilan praktis bagi perempuan untuk melindungi diri dari ancaman berbahaya.
“Perempuan harus merasa berdaya, termasuk dalam menjaga keamanan diri mereka sendiri. Dengan memahami teknik dasar bela diri, mereka dapat lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat,” jelas Putri.
Untuk menjaga keseimbangan emosional, workshop ini juga menghadirkan sesi relaksasi bertajuk stress relief & mindfulness yang dipandu oleh Clinical Psychologist dari Personal Growth, Stefany Valentia, M.Psi., Psi. Teknik pernapasan yang diajarkan dalam sesi ini membantu mengurangi ketegangan emosional, meningkatkan kesadaran diri, serta memberikan rasa tenang dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
Mendukung Perempuan Berdaya Melalui Kampanye #PerempuanBermakna
Menurut Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto, pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang pencapaian besar, tetapi juga bagaimana mereka bisa membawa perubahan, sekecil apa pun, bagi lingkungan sekitar.
“Agar terus berkembang dan berdaya, perempuan perlu menggali kekuatan dalam diri mereka dan menjaga kesejahteraan fisik, mental, maupun emosional. Workshop ini bertujuan untuk membantu mereka menyadari potensi mereka serta mengembalikan energi tersebut agar dapat menjalani berbagai peran dengan penuh makna,” ujarnya.
Workshop MENJADI #PerempuanBermakna: Menggali Kekuatan dan Kesejahteraan Diri ini merupakan bagian dari kampanye kehumasan #PerempuanBermakna yang telah diinisiasi Asuransi Astra sejak 2023. Kampanye ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) poin 5, yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Rangkaian kampanye ini mencakup berbagai kegiatan, seperti kompetisi foto di Instagram, pembagian safety kit, talkshow, serta inisiatif sosial lainnya untuk mendukung perempuan. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi jutaan perempuan di Indonesia, membantu mereka menjadi lebih mandiri, berdaya, dan berani menghadapi masa depan. (any)