Dunia – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menerima kesepakatan penjualan senjata ke Israel. Walau sebenarnya di lain sisi, Biden tahu benar jika konflik Israel-Palestina telah memakan ratusan korban jiwa.
Seperti yang diketahui, Amerika menyetujui pemasaran senjata bom Gabung Direct Attack Munition atau Amunisi Serangan Langsung Gabungan (JDAM), ke Israel.
Baca juga: Baku Tembak TNI-Polri dengan KKB Papua, Dua Orang Tewas
Tak tanggung-tanggung, persetujuan penjualan senjata berpemandu akurat itu senilai US$735 juta, atau sebesar dengan Rp10,5 triliun.
Keputusan Biden itu memancing reaksi keras Erdogan. Walau Turki adalah sekutu Amerika dalam Kesepakatan Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Erdogan benar-benar tidak enggan melempar kritik keras pada orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
“Kami menyaksikan tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel,” sebut Erdogan dikutip dari Middle East Eye.
Baca juga: Ducati Andalkan Miller dalam MotoGP Prancis 2021
Erdogan dengan keras mengingati Biden atas sikap Amerika dalam Perang Armenia-Azerbaijan, yang terjadi di akhir 2020 kemarin. Masih segar dalam ingatan Edrogan bagaimana sikap Biden yang condong memberikan dukungan ke Armenia.
Kali ini, kembali lagi Biden membuat Erdogan marah. Erdogan bahkan juga menyebut jika Presiden ke-46 Amerika itu sudah menulis catatan riwayat dengan darah masyarakat sipil Palestina.
“Tuan Biden, Anda sudah berpihak beberapa orang Armenia dalam apa yang disebutkan Genosida Armenia. Saat ini, sayang Anda menulis riwayat dengan darah di tangan anda dalam kejadian ini yang mengakibatkan gempuran di luar proporsi yang serius di Gaza,” kata Erdogan. (mah)