Dunia – Beberapa hari lalu aplikasi pesan singkat Telegram mengunggah sebuah gambar di Twitter yang sukses menyenggol WhatsApp. Secara harfiah Telegram menyebutk WhatsApp sebagai sampah, yang mengikutkan visualisasi dari tempat sampah dengan simbol WhatsApp dan Facebook.
WhatsApp kelihatan membuat balasan, yang mengolok-olok Telegram jika basis milik Pavel Durov itu tidak mempunyai enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption) secara standar. Balasan WhatsApp dicintai nyaris tiga ribu pemakai.
Baca juga: Kebijakan Privasi Baru WhatsApp yang Berlaku Besok
Telegram selanjutnya memberikan pukulan bagaimana klaim WhatsApp masalah enkripsi ujung ke ujung tetapi tetap simpan pesan individu pemakai, seperti yang dilansir dari situs Digital Information World, Selasa, 18 Mei 2021.
Anak usaha Facebook itu selanjutnya membalas dengan meme yang memperjelas jika mereka tidak melakukan hal semacam itu dan masih jaga privacy pengguna. Di tengah perselisihan keduanya, datang Signal yang mengajak pengguna untuk berpindah ke program yang memiliki privacy.
Baca juga: Israel Siapkan Serangan Malam, Hamas Siaga Tingkat Tinggi
“Kami tidak bisa melihat pesan pribadi anda. Tidak, kami tidak hapus akun Anda. Ya, Anda dapat menerimanya kapan pun,” tulis WhatsApp. Tweet itu selanjutnya di-retweet Signal, menjelaskan jika ini hari ialah hari yang pas untuk berpindah ke privacy,” tutur Sinyal.
WhatsApp baru saja meresmikan persyaratan dan ketetapan baru untuk pengguna. Ketentuan ini sebelumnya berlaku pada 8 Februari 2021, tetapi karena banyak yang kontra, perusahaan longgarkan waktu legitimasinya. Karena pro-kontra itu, Signal dan Telegram mengalami kenaikan pengguna. (cuy)