Jakarta – Konflik antara Israel dengan pejuang Hamas di Palestina diakhir Ramadan 2021 ini, sudah mengorbankan ratusan korban jiwa. Tindakan beringas Israel pun mengundang banyak hujatan dari banyak negara, hingga warga internasional termasuk Indonesia.
Perjuangan kemerdekaan Palestina, kembali muncul. Tetapi ada pula yang menyarankan, untuk pembubaran negara Israel. Saran ini, karena pembubaran satu negara bukanlah hal baru.
“Orang belum mempunyai bayang-bayang pembubaran negara Israel, walau sebenarnya banyak terjadi seperti Uni Soviet, malah mendapati jalan keluar baru. Pembubaran negara Israel menjadi jalan keluar,” kata Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta, dalam keterangan persnya Senin 24 Mei 2021.
Selain Uni Soviet yang sekarang menjadi Rusia, beberapa negara sempat juga bubar. Seperti Yugoslavia yang bubar pada 2003 jadi beberapa negara sisi di wilayah Balkan, tenggara Eropa.
Baca juga: Amerika Jual Senjata ke Israel, Edrogan: Tangan Anda Penuh Darah
Anis yang bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerangkan, awalannya Israel tidak tertera dalam peta. Tetapi karena ada utang budi kejadian holocaust (pembantaian yahudi di Eropa), karena itu disepakatilah Israel sebagai negara.
“Pada 2009 lalu saya pernah ditanyakan peneliti Amerika Serikat, orang Yahudi. Jika Israel dibubarkan, ke mana orang Israel, terus keamanan Israel bagaimana, dan apa dapat menurunkan perselisihan,” ucapnya.
Ia menerangkan, bila Israel dibubarkan maka orang Yahudi dapat dikembalikan ke negara asal mereka. Atau diintegrasikan pada sebuah titik untuk membuat negara baru, yang sudah disetujui lewat PBB dan komunitas internasional.
Baca juga: Firli Pastikan Tak Ada Pemecatan dan Pemberhentian 75 Pegawai KPK
“Itu bisa saja jalan keluarnya untuk negara dalam jumlah warga sekitaran lima juta, itu tidak besar,” ucapnya.
Wakil Ketua DPR RI masa 2009-2014 itu selanjutnya menerangkan, sekarang ini usaha menyingkirkan warga Palestina ke dataran Tinggi Golan di Yordania dan Bukit Sinai Mesir, untuk membuat negara baru, gagal. Malah menambah perselisihan.
“Saya anggap pimpinan global harus memberikan keyakinan dosa-dosa kemanusiaan karena Kesepakatan Sykes Picot. Pembubaran negara Israel menjadi jalan keluar, bukan kebalikannya hilangkan Palestina dan membikinkan negara baru,” terangnya. (ana)