Dunia – Rusia akhirnya mundur dari Dewan Eropa pada Selasa 15 Maret 2022. Sikap tersebut berkaitan operasi militer khhsus Rusia di Ukraina.
Rusia sebagai negara ke-2 yang tinggalkan pan-Eropa. Putusan Rusia mundur dari Dewan Eropa, berlangsung beberapa waktu sebelumnya majelis dewan mengelar pungutan suara berkaitan pengusiran Moskow.
Baca juga: Bandara Sipil Vinnytsia Ukraina Hancur Dihantam Rudal Rusia
Dalam sebuah resolusi yang didesain pada Senin (14/3/2022), namun diadopsi pada Selasa (15/3/2022), majelis Dewan Eropa mengucapkan, Rusia harus dikeluarkan. “Di rumah Eropa, tak ada tempat buat agresor,” kata resolusi itu.
Resolusi itu diambil dengan suara bulat. Resolusi itu menyatakan, pengaruh penarikan Rusia dari pengadilan hak asasi manusia Eropa bakal dimitigasi dengan kenyataan bahwa, Moskow gagal melakukan tindakan sesuai sama ketentuannya.
“Putusan hari ini tak menentang rakyat Rusia, itu menentang pemerintahan otoriter, kleptokratis, serta menindas (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” kata eks PM Yunani George Papandreou, yang saat ini menjadi anggota majelis Dewan Eropa.
Baca juga: Kapal Mata-mata Rusia Berhasil Intai Kegagalan Rudal Amerika
“Negara saya, Yunani, dikeluarkan dari Dewan Eropa di 1970-an. Putusan ini menguatkan perjuangan kami untuk demokrasi serta kebebasan,” kata Papandreou menambah.
Dewan Eropa merencanakan Perjanjian Eropa terkait Hak Asasi Manusia, serta menolong sekian banyak negara Eropa timur mendemokratisasikan struktur politik mereka usai rontoknya komunisme. Perjanjian hak asasi manusia bakal stop berlaku buat Rusia. Diluar itu, Rusia tidak bisa kembali ajukan banding ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.
Kepala Komite Kepentingan Internasional majelis rendah parlemen Rusia, Leonid Slutsky, menilai sekian banyak negara NATO serta Uni Eropa menilai Dewan Eropa selaku sarana dukungan ideologis untuk pemekaran militer-politik serta ekonomi ke arah timur.
Kepala delegasi Rusia di Majelis Parlemen Dewan, Pyotr Tolstoy, mengucapkan, sudah serahkan surat dari Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang mengabarkan putusan Moskow untuk tinggalkan Dewan Eropa. (ana)