Makassar—Tantangan keamanan digital khususnya untuk menjaga data dan identitas pribadi di internet semakin tinggi dan berkembang. Bahkan, Indonesia menjadi Negara sasaran nomor dua dari serangan malware atau peretasan data di internet.
Oleh sebab itu, warganet di Tanah Air perlu meningkatkan kecakapan digital, kewaspadaan, serta kehati-hatian agar data pribadi tetap terlindungi dan terhindar dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Demikian pembahasan dalam webinar bertema “Pentingnya Menjaga Privasi Data Pribadi di Era Digital” di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (26/8/2022), yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Baca juga: Wajib Tahu, Pentingnya Memilih Alas Kaki yang Nyaman Demi Menunjang Aktivitas
Tampil sebagai moderator yaitu Dery Sarean dengan narasumber Relawan TIK Indonesia dan Creative Consultant Nunini Reka Imaji Mario Devys; Head PPGR Gojek Indonesia Timur dan Aktivis Pandu Digital 2021 Mohammad Khomeiny; serta News Reader atau Reporter sekaligus Host di Bukamatanewsdotid Nana Djamal.
Menurut Mario Devys, warganet perlu meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada istilah aman ketika beraktivitas di dunia digital. Setiap orang harus berhati-hati dalam mengunggah sesuatu di internet dan media sosial, sebab apa-apa yang tersebar di internet tidak lagi bersifat pribadi namun telah menjadi milik publik. Data pribadi yang tidak dijaga dengan baik akan menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan di internet.
Selain itu, lanjutnya, perlu partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat terkait perlindungan data pribadi.
“Kita harus dapat mencapai kecakapan digital agar tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital dan tata cara mengamankannya. Kemudian, kita juga harus mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak sebagai fitur proteksi akan serangan kejahatan siber,” kata dia.
Pada sesi kedua, Mohammad Khomeiny memaparkan pentingnya memahami keamanan data pribadi serta tips aman dalam bermedia digital. Ia menjelaskan, sejumlah upaya yang dapat dilakukan di antaranya, hanya mengunduh aplikasi dari tempat resmi dan terpercaya, menggunakan antivirus dan memperbaharuinya, kenali dengan seksama lawan berkomunikasi di internet, menggunakan kata sandi yang kuat, serta memanfaatkan fitur verifikasi dua arah.
Baca juga: Tiga Desainer Kebanggaan Indonesia Tampilkan Karya Spesial untuk OPPO Bazaar Fashion Festival
Selain itu, warganet juga harus meningkatkan kewaspadaan dan jangan mudah berbagi informasi pribadi kepada siapapun di internet. “Ketika beraktivitas di media digital, haruslah berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan apa yang dibaca atau didapatkan di internet. Karena media digital itu sifatnya sangat cepat, mudah akan perubahan, dan semua orang dapat mengaksesnya. Hati-hatilah dalam mengakses situs-situs yang mencurigakan dan tidak jelas, serta harus curiga akan email atau telepon yang tak dikenal atau melakukan permintaan yang sifatnya tidak jelas,” ujar Khomeiny.
Nana Djamal menambahkan, warganet harus mampu meningkatkan kapasitas diri untuk mencegah pencurian data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Data pribadi dapat bocor di internet dikarenakan beberapa hal, seperti faktor kesalahan manusia, serangan malware atau virus, dan social engineering. Adapun salah upaya untuk mencegahnya antara lain, berhati-hati ketika memberikan data lengkap di platform media sosial baik nama lengkap, tanggal lahir, ataupun nama gadis ibu kandung.
“Cakap digital akan membuat kita seolah memiliki map untuk membantu kelancaran berseluncur di dunia digital, dan juga punya mantel untuk melindungi data diri dari orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial Kemenkominfo dan Siberkreasi. (any)