Balikpapan — Investasi adalah tujuan pengelolaan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Dibutuhkan kecakapan dalam berinvestasi di era digital sekarang ini. Investasi akan bermanfaat apabila kita berhasil mengendalikan gaya hidup agar tidak terjebak pada pemborosan.
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam webinar berjudul “Cerdas Mengatur Keuangan secara Baik dan Optimal” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Kamis (22/9/2022), di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dengan dimoderatori oleh Luthfi Perdana Respati, narasumber yang hadir adalah anggota relawan TIK Kalimantan Barat, Yuliana Putri; SPV Marketing PT Bonet Utama, Dedih Sofian; dan Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Ignatius Aryono Putranto.
Baca juga: OPPO Reno8 Pro 5G dan Reno8 Z 5G Resmi Dijual di Indonesia
Dalam paparannya, Yuliana Putri mengingatkan tentang gaya hidup boros. Ciri-cirinya adalah rasa gengsi, bergaya hidup mewah, dan enggan ketinggalan tentang apapun (fear of missing out/FOMO). Faktor penyebabnya antara lain salah pergaulan, tidak memiliki skala prioritas, dan mudah tergiur trik pemasaran.
“Sebenarnya, gaya hidup boros bisa dicegah. Caranya adalah dengan menyusun skala prioritas tentang kebutuhan kita, rutin meninjau pengeluaran atau pembelanjaan, dan manfaatkan promo diskon untuk berbelanja,” ucapnya.
Ia menambahkan tips lain, yaitu teguh menjalankan prinsip 50:30:20. Prinsip tersebut adalah dari toal penerimaan bulanan, 50 % untuk belanja rutin kebutuhan sehari-hari; 30 % untuk dana hiburan; dan sisanya 20 % untuk tabungan. Selain itu, agar tidak boros, prinsip membeli barang yang dibutuhkan adalah penting ketimbang membeli barang yang diinginkan.
Mengenai perencanaan keuangan atau investasi, Dedih Sofian menguraikan, perkembangan teknologi juga dibarengi dengan kian maraknya platform investasi secara digital. Ia memberikan penjelasan investasi yang tepat bagi pemula, yaitu investasi emas secara online. Menurut dia, investasi jenis ini relatif aman, memiliki likuiditas tinggi, nilainya cenderung meningkat, serta bisa dimulai dengan dana yang kecil.
Baca juga: Mau, Modal Ponsel dan Internet Bisa Raup Cuan? Simak Caranya!
“Ada Pula reksadana online yang pengelolaannya bisa dilakukan oleh kita sendiri atau diserahkan kepada manajer investasi. Investasi lainnya adalah jual beli valuta asing, saham online, atau bisnis properti,” kata Dedih.
Namun, Dedih mengingatkan perlunya kewaspadaan agar investasi yang kita lakukan benar-benar aman. Kewaspadaan itu meliputi aspek legal platform investasi yang kita inginkan, keuntungan yang wajar, memahami produk dan skema investasinya, serta struktur perusahaan investasi harus jelas dan transparan. Beberapa investasi yang menawarkan keuntungan besar justru tak wajar dan mencurigakan.
Pemateri terakhir, Aryono Putranto memaparkan bagaimana berinvestasi dengan aman. Pertama adalah menentukan tujuan berinvestasi, apakah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk kebutuhan jangka panjang di saat kita pensiun atau tidak lagi bekerja. Selain memperhatikan aspek legal platform investasi, ia menyarankan agar kita tidak menaruh semua dana yang ada di satu platform investasi saja.
“Penting untuk mendiversifikasi investasi pada beberapa instrumen investasi, seperti emas, saham, reksadana, dan instrumen lainnya,” katanya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial Kemenkominfo dan Siberkreasi. (any)